Advertorial
Intisari-Online.com -Sebagai negara paling tertutup di bumi ini, sangat sulit mengorek informasi penting di Korea Utara.
Terlebih saat ini dunia sedang diguncang dengan wabah virus corona, Korut masih diam-diam saja dan belum diketahui situasinya, apakah sudah terkena wabah atau belum.
Namun menurut Daily Mail, Pada Februari lalu, para pejabat Korea Utara digambarkan mengakan pertemuan dengan masker.
Hal ini menunjukkan mereka mungkin menutupi kasus virus corona.
Hal ini muncul setelah laporan Korea Selatan yang menuduh rezim Korut mengeksekusi seorang pejabat terkait virus corona.
Pihak berwenang China memperingatkan warganya untuk menjauhi garis perbatasan China dengan Korea Utara.
Hal itu menyusul keputusan Korea Utara yang akan menembak warga China yang melanggar perbatasan.
Peringatan tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.
Warga mengatakan, peringatan itu datang dalam pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah China pada pekan ini.
Ancaman tersebut menunjukkan pula sebagai indikasi bahwa Korea Utara sangat serius menghadapi ancaman Covid-19.
Diketahui, China dan Korea Utara merupakan sekutu dekat dan membagi wilayah perbatasan mereka seluas 1.400 kilometer.
Perbatasan itu dipisahkan oleh sungai Yula yang ketika musim dingin membeku dan memungkinkan orang untuk menyeberang.
Memperketat kontrol perbatasan
Warga kota Jian dan Baishan di China diperingatkan jangan terlalu dekat dengan perbatasan, karena mungkin akan ditembak.
"Kami diberitahu bahwa kami mungkin akan terbunuh jika terlalu dekat dengan daerah perbatasan," kata seorang pemilik restoran di Jian seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, warga juga dilarang memancing, mencari rumput atau membuang sampah di dekat sungai.
Korea Utara meminta China untuk memperketat kontrol perbatasan agar warga negaranya tidak tertembak dan terbunuh, ketika Korea Utara menaikkan penilaian ancaman virus korona ke level tertinggi.
"Organ-organ keamanan publik akan memantau perbatasan 24 jam sehari dan siapa pun yang ditemukan melanggar akan menghadapi hukuman administratif," kata pihak berwenang dalam peringatan tertulis.
"Pelanggar akan ditembak," tulis peringatan itu lagi.
Seorang pejabat di Jian yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa peringatan tersebut dikeluarkan melalui pesan teks.
"Selama periode pencegahan virus corona, kegiatan apa pun termasuk memancing di Sungai Yalu sangat dilarang," katanya lagi.
Pejabat tersebut mengatakan peringatan seperti ini mungkin lebih ketat di beberapa tempat.
Masih dari sumber yang sama, sejauh ini Korea Utara masih belum mencatatkan kasus virus corona.
Dandy Bayu Bramasta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan"