Find Us On Social Media :

Akses Jalan ke Sekolah Ditutup Pengusaha Hingga Harus Panjat Tembok Tinggi, Murid SD di Kupang: Tiap Hari Kami Terlambat

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 7 Maret 2020 | 08:38 WIB

Murid SD Kristen Petra Ala

"Sudah 1 bulan kami menunggu tapi belum ada solusi sama sekali, baik itu dari pihak kelurahan dan juga pemilik lahan tersebut yang kami dengar milik Pitoby," katanya.

Dirinya berharap, kebijakan dari pihak pemerintah seperti wali kota, gubernur, DPRD, serta pemilik lahan untuk segera menyelesaikan persoalan ini.

Masih menunggu tim dari BPN Kupang

Sementara itu, Lurah Penkase Oeleta, Felipus Mau mengatakan, jalan itu ditutup oleh dua pengusaha yakni Pitoby dan Yano Laimonta atau Caicong.

Baca Juga: Bukan Lemah Jantung, Ternyata Ini Penyebab Kenapa Kondisi Ketika Telapak Tangan Anda Selalu Basah Karena Berkeringat

"Jalan ini ditutup membuat anak sekolah agak sulit ke sekolah. Ini yang kita ingin lihat kembali," ujar Felipus saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (6/3/2020) sore.

Mengenai masalah itu, Felipus mengaku sudah melakukan mediasi dengan sejumlah pihak, termasuk Pitoby dan Caicong agar jalan itu bisa diberikan kepada masyarakat.

Hasil mediasi, kata Felipus, pihaknya masih menunggu tim dari Badan Pertanahan Nasional Kupang untuk turun ke lokasi dan mengukur batas tanah antara dua pengusaha tersebut.

"Pak Bobby Pitoby sudah sampaikan bahwa pihaknya akan bersedia jika dari BPN sudah menentukan batas tanah.

Kalau pun tidak, Pak Bobby tetap akan membuka jalan kembali," ujarnya.

Dalam mediasi itu juga disepakati lebar jalan yang diberikan untuk publik seluas enam meter.

"Jadi intinya kita masih menunggu pihak BPN turun ke lokasi untuk mengukur tanah," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Perjuangan Ratusan Murid SD di Kupang Panjat Tembok 4 Meter agar Sampai ke Sekolah"