Intisari-Online.com – Demam tifoid, juga dikenal sebagai demam enterik, sering kita menyebutnya sebagai tifus, adalah infeksi bakteri sistemik yang menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
Ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Meskipun insidennya kurang di negara-negara maju secara ekonomi, itu tetap menjadi penyebab signifikan morbiditas parah pada bayi dan balita di negara-negara berpenghasilan rendah.
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bayi dan balita dapat memperoleh bakteri dari sumber-sumber berikut ini:
Makanan yang terkontaminasi: Dapat terkontaminasi oleh orang yang menyiapkan makanan tanpa mencuci tangan. Buah-buahan, sayuran, kerang mentah, susu, dan produk susu yang tidak dicuci biasanya terkontaminasi oleh bakteri tifoid.
Minuman: Jus buah dan minuman lain yang ditangani oleh orang yang terinfeksi dapat menyebabkan penyakit.
Air: Air yang terkontaminasi oleh limbah yang mengandung bakteri tifoid.
Tifoid tidak menular ke bayi dari ibu yang terinfeksi. Namun, menyentuh mainan atau tangan bayi tanpa mencuci tangan dapat menyebabkan tifoid ketika bayi menyimpan mainan atau tangan di mulutnya.
Jika anggota keluarga atau pengasuh terinfeksi tifoid, maka penting untuk dirawat dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran penyakit kepada bayi dan balita.
Baca Juga: Ini Gejala Tifus yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Mirip Flu