Penulis
Intisari-online.com -Virus Corona sampai saat ini belum tunjukkan tanda-tanda melemah.
Mulai dari jumlah kematian, jumlah warga yang terinfeksi, dan kepanikan massa sudah hantui warga seluruh dunia.
Meski jumlah penderita yang sembuh juga banyak, tetapi pergerakan virus yang sangat masif membuat banyak pihak bingung.
Peralatan dan pengobatan medis pun menjadi langka, dan banyak rumah sakit memerlukan teknologi yang mumpuni untuk sembuhkan penderita.
Melansir South China Morning Post, World Bank siapkan dana sangat besar yang telah disetujui pada Selasa 3/3/2020 yang digunakan untuk bantu semua negara melawan merebaknya virus Corona.
Tidak tanggung-tanggung, dana yang disiapkan sebanyak 170 triliun rupiah.
"Tujuannya untuk sediakan aksi cepat tanggap yang merespon kebutuhan masing-masing negara," ujar Presiden World Bank, David Malpass kepada reporter.
Sangat penting untuk "kenali batasan dan kekurangan di negara berkembang" yang tidak memiliki kelengkapan kesehatan yang baik dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Pendanaan tersebut akan ditarget ke negara-negara paling miskin di dunia, dan dapat digunakan untuk peralatan medis atau jasa kesehatan dan akan termasuk pelatihan serta saran untuk perkembangan lebih baik lagi.
Covid-19 telah membunuh lebih dari 3000 orang seluruh dunia dan mengifeksi 90000 penduduk.
Malpass sebutkan uang tersebut akan masuk ke negara yang meminta bantuan.
World Bank telah mengontak negara keanggotaannya, tetapi Malpass tidak spesifik menyebut siapa yang akan menerima bantuan pertama kali.
"Poinnya sekarang adalah bergerak cepat. Kecepatan diperlukan untuk selamatkan nyawa," ujarnya dalam konferensi telepon.
"Kami ingin gunakan sumber daya World Bank sebaik mungkin untuk kepentingan umat manusia," ujarnya, mengaitkan dahulu hal yang sama pernah dilakukan untuk melawan virus Ebola dan Zika beberapa tahun silam.
Selanjutnya, khawatir dengan penyebaran virus corona yang sangat cepat, pertemuan World Bank dan IMF (International Monetary Fund) selanjutnya akan dilaksanakan dengan online, bukan dengan pertemuan langsung seperti biasanya di Washington.
Pertemuan Musim Semi yang dijadwalkan pada 17-19 April biasanya mengumpulkan 10000 pihak pemerintah, pelaku bisnis, wakil masyarakat dan jurnalis seluruh dunia ke markas mereka di Washington.
Namun mempertimbangkan pergerakan virus Corona yang sangat cepat, mereka mulai setujui pertemuan online.
Wabah Covid-19 telah menjatuhkan ekonomi dunia sampai titik terburuk sejak krisis finansial global lebih dari 10 tahun yang lalu, seperti diungkap oleh Organisasi Perkembangan dan Kooperasi Ekonomi pada Senin 2/3/2020.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa tujuan mereka adalah untuk melayani keanggotaan mereka secara efektif sambil memastikan kesehatan dan keselamatan para peserta dan staf.
Mereka mengatakan lembaga-lembaga itu akan memanfaatkan kapabilitas terkait IT dan koneksi virtual untuk mengadakan konsultasi kebijakan penting, sambil terus berbagi analisis IMF dan Bank Dunia.
"Dengan format yang disesuaikan ini, kami yakin bahwa negara-negara anggota kami akan dapat secara efektif terlibat dalam masalah ekonomi global yang mendesak pada Pertemuan Musim Semi ini," kata mereka.
Seorang pejabat IMF mengatakan bahwa satu pengecualian yang mungkin untuk pergantian pertemuan virtual adalah bahwa Komite Keuangan dan Moneter Internasional yang beranggotakan 24 orang - komite pengarah IMF - mungkin masih bertemu langsung.
Rincian untuk pertemuan itu masih sedang dikerjakan, kata pejabat itu. Panel setara di Bank Dunia, Komite Pembangunan, berencana untuk bertemu dalam format virtual, kata juru bicara Bank Dunia.
Penyebaran virus yang cepat menimbulkan kekhawatiran di dalam IMF dan Bank Dunia bahwa interaksi yang erat di antara orang-orang dari 189 negara anggota mereka pada Pertemuan Musim Semi dapat secara tidak sengaja berkontribusi pada masalah tersebut.
Setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington, IMF dan Bank Dunia membatalkan pertemuan tahunan mereka yang dijadwalkan akhir bulan itu di ibukota AS.
Pertemuan diadakan kembali pada November 2001 di Ottawa, Kanada.Anggaran rumah tangga dari kedua lembaga menyatakan bahwa pertemuan tahunan dewan gubernur, biasanya diadakan pada musim gugur, harus diadakan secara langsung.