Find Us On Social Media :

Pasien Suspect Virus Corona di Semarang Meninggal Karena Gangguan Napas Berat, Jenazah Dibungkus Plastik Sebelum Dikremasi

By Tatik Ariyani, Kamis, 27 Februari 2020 | 10:43 WIB

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang Agoes Oerip Poerwoko (kanan) dan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Kariadi Semarang Nurdopo Baskoro di RSUP Kariadi Semarang, Selasa (25/2/2020).

Jenazah pasien pria suspect Virus Corona dibungkus plastik sebelum dikremasi.

Menurut Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang Agoes Oerip Poerwoko Hal tersebut dilakukan sesuai prosedur.

"Pada saat memandikan jenazah pasien, petugas memakai alat pelindung diri dari baju, masker, kacamata, topi sesuai prosedur. Area jalan ke kamar mayat juga kita bebaskan. Lalu jenazahnya diberi penutup terbungkus plastik untuk memastikan agar tak menular ke keluarganya," kata Agoes saat diwawancarai di rumah sakit, Rabu (26/2/2020).

Baca Juga: Ingin Pecahkan Rekor Dunia, Wanita Ini Nekat Berhubungan Intim dengan 919 Pria Hanya Dalam Waktu 24 Jam, Ini Waktu yang Dibutuhkan Untuk Bercinta Dengan 1 Pria

Sementara itu Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr. Kariadi, dr. RP Uva Utomo., SpKF mengatakan jenazah dibungkus plastik agar virus pada mayat tidak menular ke petugas medik.

"Jadi, mayat itu dibungkusnya dengan plastik, kalau dengan kain masih ada pori-pori kecil, karena ukuran virus itu sangat kecil, kan kalau dengan pasltik jadi tidak menyebar di udara," ujar Uva saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (26/2/2020).

Ia menjelaskan tidak hanya jenazah dengan suspect corona saja yang mendapat perlakuan dikremasi dengan plastik, melainkan jenazah pasien yang terinfeksi virus kategori airbone.