"Tetapi teknologi sekarang sudah dapat membedakan mana senyum nyata atau yang palsu."
"Kami benar-benar bisa melihat orang-orang melepaskan panas di pipi mereka hanya dengan melihat gambar 'api'."
Profesor Crum, yang juga seorang peneliti di Stanford University, menunjukkan bagaimana beberapa teknik ini sudah dapat dikeluarkan dari lab.
Baca Juga: (Foto) Cinta Tak Memandang Fisik, Pengantin Baru Ini Membuktikannya
Menggunakan monitor karbon dioksida, ia menampilkan tingkat ketakutan di antara peserta konferensi menggunakan visualisasi data.
Menjelaskan eksperimen, dia menambahkan, "Ada tabung di teater, lebih rendah ke tanah karena CO2 lebih berat daripada udara."
"Mereka terhubung ke mesin yang memungkinkan kita mengukur dengan presisi tinggi konsentrasi diferensial karbon dioksida terus menerus."
"Dibutuhkan sekitar 20 hingga 30 detik untuk CO2 mereaksi Anda dan mencapai mesin."
"Anda dapat melihat di mana beberapa dari kami terlihat sebagai awan merah tua. Itu adalah ketegangan kolektif kita yang menciptakan lonjakan CO2."
Profesor Crum mengadvokasi regulasi industri yang lebih besar, yang dibuat pro-aktif sebelum teknologi tersebut meluas, menurut Business Insider.
Dia menambahkan, "Perangkat ini akan tahu lebih banyak tentang Anda daripada yang Anda mau." (Adrie P. Saputra)