Kusnan ternyata bekerja sebagi kuli bangunan, dan hanya mendapatkan bayaran sebesar Rp135 per hari, sementara dia tinggal di kos.
Dia mengincar wanita yang bisa dijerat dengan modal pakaian TNI gadungan, melalui medis sosial.
Namun, saat menemui korban dia mengenakan baju biasa dengan sepatu TNI.
Untuk meyakinkan korban dia mengajaknya ke Lantamal V Surabaya, dan mudah keluar masuk karena dia bekerja sebagi kuli bangunan di sana.
Kini Kusnan hanya bisa menyesali perbuatannya, "Saya baru pertama melakukan ini, saya sangat menyesal," terangnya.
Sementara Kapolres Mojokerto, AKBP Feby DP Hutagalung menjelaskan Kusnan sudah menyamar sejak April 2019 lalu.