Find Us On Social Media :

Sebelum Meninggal Ashraf Sinclair Terlihat Berolahraga, Benarkah Aktivitasnya Bisa Memicu Serangan Jantung?

By Khaerunisa, Selasa, 18 Februari 2020 | 16:05 WIB

BCL dan Ashraf Sinclair

Baca Juga: Serangan Jantung Mencabut Nyawa Ashraf Sinclair Sewaktu Tidur, Ini Dia Penjelasan Pakar Mengenai Datangnya Serangan Jantung Saat Kita Tidur, Perhatikan 5 Gejalanya

Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa oksigen dan aliran listrik menjadi terganggu.

Nah, biasanya banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut karena sebelumnya tidak merasakan keluhan.

Sehingga ketika seseorang melakukan olahraga terutama olahraga kompetitif dengan intensitas tinggi seperti sepak bola, futsal, tenis, ataupun lari maraton, jantung akan memompa dengan keras.

Dan terkadang, pada mereka yang kurang beruntung (sekitar 1% dari populasi), jantung berhenti mendadak dan mengakibatkan kematian.

Baca Juga: Ashraf Sinclair Meninggal setelah Lakukan Perjalanan Jauh, Ternyata Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Trombosis, Begini Cara 'Si Pembunuh' Diam-diam Ini Renggut Nyawa Seseorang

Dalam Journal of American Medical Association, disebutkan bahwa risiko terkena penyakit jantung yang ditimbulkan akibat aktivitas fisik sangat rendah.

Yang lebih penting lagi, penelitian tersebut menemukan bahwa risiko kelangsungan hidup seseorang saat melakukan aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin menurunkan risiko mengalami serangan jantung sekitar 45 persen dibandingkan dengan orang sehat yang jarang berolahraga.

Jadi, bukan olahraganya yang menyebabkan seseorang terkena serangan jantung.

Pasalnya, rutin beraktivitas terbukti dapat menurunkan risiko kematian mendadak saat berolahraga, entah karena serangan jantung biasa maupun henti jantung.

Hal ini dikarenakan tubuh sudah terbiasa untuk beradaptasi dengan peningkatan aktivitas tubuh.

Baca Juga: Gudang Penyimpanan dengan Sistem Pendingin sebagai Cara Jitu agar Hasil Pertanian Tidak Cepat Membusuk