Kedua, pola hidup masyarakat muda dinilai semakin tidak sehat. Misalnya, cara pengolahan makanan yang semakin beragam.
"Dulu mungkin (makanan hanya) panggang, goreng, sekarang bisa diapa-apain. Dengan mudah bisa pesan makanan dan minuman yang kadar gulanya tinggi sehingga Anda obesitas," kata Vito.
Prevalensi masyarakat yang mengalami obesitas dan hipertensi juga kian meningkat. Padahal, keduanya merupakan faktor utama penyebab serangan jantung dan stroke.
Penyakit jantung, terutama serangan jantung, bisa dicegah dengan cara sederhana: mengubah pola hidup.
Beberapa faktor penyebab serangan jantung antara lain kebiasaan merokok, obesitas, darah tinggi atau hipertensi, kolesterol, hingga diabetes atau kencing manis.
Sementara faktor yang tidak bisa diubah adalah faktor genetika.
"Itu sebabnya kenapa sering perokok bilang, 'kakek gue 80 tahun merokok sehat-sehat saja.' Itu karena genetik. Bagaimana tubuh kita merespons rokok (berbeda). Ada yang responsnya cepat, ada yang lama. Tapi rokok pasti menyebabkan sesuatu yang buruk," ungkapnya. (Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com di sini dan di sini.