Penulis
Intisari-online.com -Mungkin banyak dari kita penasaran dengan bagaimana figur publik mengatur kehidupan mereka.
Terlebih untuk para sosok yang jarang dijamah berita.
Dari luar mereka terlihat baik-baik saja dengan jarang sekali berita negatif menyertai kehidupan mereka yang disorot.
Salah satu contohnya adalah Kate Middleton.
Siapa yang tidak kenal dengan calon Ratu Inggris penerus Ratu Elizabeth II ini?
Istri dari Pangeran William sekaligus ibu dari George, Charlotte dan Louis ini disorot media internasional saat menikah dengan Pangeran William 2011 silam.
Pada awal masanya menjadi anggota kerajaan, Kate selalu mendapat sorotan negatif yang meragukan apakah dia bisa menjadi penerus Ratu Elizabeth selanjutnya.
Namun perlahan, Kate memantaskan diri untuk posisi yang sudah menunggunya tersebut, sampai akhirnya dia jarang mendapatkan pemberitaan negatif dan memastikan posisinya berada di penerus Ratu Inggris.
Kini, ibu tiga anak ini menjalani kehidupan kerajaan yang penuh protokol dengan baik.
Namun, dia rupanya pernah membeberkan bagaimana rasanya memiliki tiga anak di usianya yang menginjak 38 tahun.
Ia mengikuti podcast Mum Happy Baby yang dipandu oleh Giovanna Fletcher bulan lalu.
Siapa sangka, ia sangat terbuka dalam podcast tersebut dan beberkan bagaimana yang benar-benar ia rasakan menjadi seorang ibu.
Podcast tersebut termasuk salah satu wawancara paling intim yang diberikan oleh anggota kerajaan senior.
Dalam podcast tersebut, ia bagikan keraguan dan ketakutannya dalam perihal menjadi ibu dan orang tua yang baik.
Termasuk, memerangi 'mom guilt' atau rasa bersalah dan khawatir ia gagal dalam urusan parenting George, Charlotte dan Louis.
Kate gambarkan dia sebagai ibu cepat tanggap, tetapi ia sendiri menyadari ibu manapun yang tidak akui rasa kegagalan dari waktu ke waktu rasanya seperti berbohong.
Ia sendiri juga akui bagaimana beratnya tugas kerajaan memaksanya meninggalkan peran orang tua seperti mengantar anaknya ke sekolah, dan lelucon jika anaknya memarahinya.
Saat lakukan podcast itu, Kate datangi penitipan anak kecil di Stockwell, London selatan dan ia ceritakan kedua anaknya yang tertua menghakiminya atas prioritasnya sebagai ibu.
"Dan kau tahu, bahkan pagi ini, George dan Charlotte seperti, 'Mama, bagaimana bisa kau tidak mengantar kami ke sekolah pagi ini?'
"Tapi tidak, itu adalah tantangan yang selalu ada. Kau dengar itu dari waktu ke waktu."
Ia juga sebutkan selalu ada momen seorang ibu mempertanyakan keputusannya sendiri, dan itu dimulai dari ketika ibu memiliki bayi.
Morning Sickness Sampai Hypnobirthing
Kate akui, awal kehamilannya ia alami salah satu kondisi morning sickness bernama hyperemesis gravidarum, yang sebabkan muntah-muntah dan menuntun pada dehidrasi, turunnya berat badan dan akumulasi racun di darah atau air kencing.
Oleh karenanya, ia gambarkan dirinya sebagai 'bukan orang hamil yang paling bahagia' dengan menambahkan: 'banyak juga yang memiliki kondisi serupa bahkan lebih buruk, tetapi itu tentunya adalah tantangan, bukan hanya untukku tapi oleh orang-orang di sekitarku.'
Baca Juga: Manfaaat 14 Buah Mangga Harum Manis, dari Memerangi Kanker Hingga Afrodisiak
Ia tambahkan, "William merasa tidak mampu membantu apa-apa dan sulit bagi semuanya melihatmu menderita tanpa mamu membantumu."
Karena kondisi morning sicknessnya, Kate akui pernah lakukan hypnobirthing.
Hypnobirthing adalah teknik penyembuhan morning sickness, yang bertujuan untuk alihkan perhatian calon ibu dengan membuatnya fokus pada tubuhnya dan kelahiran bayinya.
Teknik ini gunakan relaksasi mendalam untuk membuat calon ibu memblokir suara dari sekitar mereka dan fokus pada kelahiran jabang bayinya.
Baca Juga: Manfaat Buah Nanas untuk Vitalitas Pria, Termasuk Meningkatkan Kadar Testosteron
Jika berada dalam kondisi rileks dan fokus, maka ibu akan mendapatkan kondisi sakit lebih ringan dan prosesi kelahiran yang lebih mudah.
Metode ini juga digunakan untuk kurangi tingkat hormon stress seperti adrenalin, yang akan ciptakan prosesi kelahiran lebih tenang.
Meski begitu, ada studi tahun 2013 oleh National Health Service (NHS) Inggris yang katakan 680 wanita tidak merasa hypnobirthing efektif.
Pendiri perusahaan hypnobirthing, Siobhan Miller, katakan jika kursus dalam teknik ini mengajarkan wanita bagaimana tubuh 'dirancang untuk bekerja secara sempurna dalam kelahiran dari perspektif fisiologis dan psikologis.
'Teknik relaksasi memungkinkan wanita untuk bekerja dengan tubuh mereka untuk memfasilitasi kelahiran yang lebih cepat, lebih mudah, dan bebas stres, mengurangi risiko intervensi medis yang dapat menyebabkan trauma kelahiran.
"Aku tidak akan berkata William hanya berdiri dan mengatakan hal manis yang seperti basa basi kepadaku," ujarnya dilansir dari Daily Mail.
"Dia tidak seperti itu. Aku bahkan tidak menanyainya tentang hypnobirthing, aku ingin lakukan itu untuk diriku sendiri."