Intisari-Online.com - Genjer sempat terkenal sebagai makanan rakyat jelata pada era 1930-an hingga masa kemerdekaan.
Tidak mampu membeli lauk makan dan yang tersedia hanyalah genjer. Akhirnya masyarakat masa itu hanya mampu menyentap genjer sebagai lauk.
Bahkan, saat itu ‘genjer’ (Limnocharis flava) merupakan tanaman gulma yang tumbuh di rawa-rawa yang juga dikonsumsi itik.
Namun, kini pamor genjer mulai berubah. Genjer hadir di meja makan masyarakat Indonesia terutama di Jawa dan Sumatera.
Tak hanya itu, genjer pun masuk dalam menu beberapa restoran mewah maupun restoran keluarga. Salah satunya Bunga Rampai di Jakarta.
Sayur genjer pernah menjadi salah satu makanan yang disantap CEO Telegram, Pavel Durov saat datang ke Indonesia pada 2017 lalu.
Bagian yang biasa dimasak adalah daun Genjer, biasanya dimasak sebagai tumisan, lalapan, sebagai campuran pada gado-gado atau pecel, atau dimanfaatkan sebagai pengganti manfaat kangkung.
Usut punya usut, ternyata sayur Genjer ini memiliki kandungan gizi yang tidak kalah tinggi dengan jenis sayuran hijau lainnya.