Find Us On Social Media :

Dulunya Dianggap Gulma dan Dimakan Orang Miskin, Sayur Genjer Ternyata Mampu Stabilkan Kadar Gula Darah hingga Cegah Osteoporosis

By Tatik Ariyani, Kamis, 13 Februari 2020 | 14:07 WIB

Tanaman Genjer

Intisari-Online.comGenjer sempat terkenal sebagai makanan rakyat jelata pada era 1930-an hingga masa kemerdekaan.

Tidak mampu membeli lauk makan dan yang tersedia hanyalah genjer. Akhirnya masyarakat masa itu hanya mampu menyentap genjer sebagai lauk.

Bahkan, saat itu ‘genjer’ (Limnocharis flava) merupakan tanaman gulma yang tumbuh di rawa-rawa yang juga dikonsumsi itik.

Namun, kini pamor genjer mulai berubah. Genjer hadir di meja makan masyarakat Indonesia terutama di Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: Tak Ada Upacara Pemakaman dan Kantong Jenazah Tak Boleh Dibuka, Beginilah Korban Tewas Virus Corona Langsung 'Dimusnahkan' oleh Petugas

Tak hanya itu, genjer pun masuk dalam menu beberapa restoran mewah maupun restoran keluarga. Salah satunya Bunga Rampai di Jakarta.

Sayur genjer pernah menjadi salah satu makanan yang disantap CEO Telegram, Pavel Durov saat datang ke Indonesia pada 2017 lalu.

Bagian yang biasa dimasak adalah daun Genjer, biasanya dimasak sebagai tumisan, lalapan, sebagai campuran pada gado-gado atau pecel, atau dimanfaatkan sebagai pengganti manfaat kangkung.

Usut punya usut, ternyata sayur Genjer ini memiliki kandungan gizi yang tidak kalah tinggi dengan jenis sayuran hijau lainnya.

Baca Juga: Kasus Siswi yang Dibully dan Dipukul 3 Siswa di Purworejo: Ini Efek Jangka Panjang dari Bully bagi Korban dan Pelaku