Berusia 1 Bulan, Bayi Laki-laki Syahnaz Sadiqah Sudah Disunat: Usia Berapa Idealnya Anak Laki-laki Disunat?

Mentari DP

Penulis

Baru-baru in, Syahnaz Sadiqah dan Ritchie Ismail alias Jeje memberi tahu bahwa bayi Zayn sudah melakukan sunat.

Intisari-Online.com - Seperti diketahui bersama bahwa Syahnaz Sadiqah danRitchie Ismail alias Jeje telah resmi menjadi orangtua.

Sebab, pada tanggal 3 Januari 2020 kemarin, keduanya dikaruniai bayi kembar.

Bayi kembar Syahnaz dan Jeje diberi nama Zayn Sadavir Ezhilan Ismail dan Zunaira Alessia Safaraz Ismail.

Pasca kelahiran bayi kembar mereka, baik Syahnaz dan Jeje sering membagikan foto anak mereka di akun Instagram pribadi keduanya.

Baca Juga: Diduga Kena Tendangan di Ulu Hati, Siswa SMP Meninggal: Hati--hati,Tendangan di Ulu Hati Memang Bisa Sebabkan Kematian, Ini Alasannya

Nah, baru-baru ini ada informasi dari akun Instagram mereka bahwa bayi Zayn sudah melakukan sunat.

"Alhamdulillah kemarin @zaynsadavir udah sunat.. "tulis Jeje Govinda di laman Instagramnya.

Apa yang dilakukanSyahnaz dan Jeje terhadap bayi Zayn sangat jarang dilakukan oleh orangtua pada umumnya.

Sebab, mereka biasanya menyunatkan anak laki-laki mereka ketika sudah beranjak sedikit lebih besar.

Seperti di atas usia 5 tahun atau ketika sudah masuk Sekolah Dasar.

Tapi apa kata dokter mengenai sunat di usia dini atau sunat saat masih bayi?

Sunat merupakan langkah yang dialami oleh sebagian besar anak laki-laki di Indonesia.

Baca Juga: Ditemukan Telur Asin Warna Coklat, Ini 5 Manfaat Luar Biasa Telur Asin, Salah Satunya Kurangi Tekanan Darah Tinggi

Saat ini, Indonesia menempati posisi puncak sebagai negara dengan pelaksanaan sunat terbanyak setiap tahunnya.

Namun, terdapat pertanyaan yang selalu menghantui terkait proses sunatan ini, khususnya bagi orangtua: Kapan sebenarnya usia yang tepat bagi anak untuk disunat?

Terdapat berbagai kebiasaan yang berbeda pada budaya tertentu mengenai waktu sunat.

Pada beberapa daerah, seperti Jawa Barat, umumnya prosesi sunat dilakukan sebelum anak memasuki sekolah dasar.

Namun, ada pula yang menganggap bahwa sunat sebaiknya dilakukan saat menjelang pubertas.

Lantas, kapan waktu sunat yang ideal dari perspektif medis?

“Sunat baiknya lebih cepat dilakukan lebih baik."

"Tapi saran saya pada usia 40 hari pasca kelahiran,” ujar dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, pendiri Rumah Sunat dr. Mahdian yang ditemui pada acara jumpa media di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Mahdian menjelaskan bahwa pada usia ini, anak belum memiliki rasa takut sehingga mudah dikendalikan dan juga belum memahami rasa takut sehingga tidak akan terjadi trauma.

Di sisi lain, anak juga masih mengalami pertumbuhan sel yang sangat cepat.

“Pada usia bayi, pertumbuhan dan regenerasi sel paling cepat terjadi."

"Artinya, jika terjadi luka, maka luka akan cepat menutup kembali dan anak cepat sembuh. Selain itu, tidak ada trauma psikologis,” lanjutnya.

Baca Juga: Dokter Li Wenliang, Orang yang Pertama Kali Peringatkan Adanya Wabah Virus Corona di China, Meninggal Dunia

Seiring pertumbuhan dan perkembangan anak, maka kemampuan regenerasi ini akan semakin berkurang.

“Pada prinsipnya, semakin dewasa dilakukan sunat, maka proses pemulihannya akan semakin lama,” ungkap Mahdian.

Lalu bagaimana jika anak Anda telah berusia lebih dari 40 hari?

Jika anak masih bayi, maka disarankan dilakukan sunat sebelum anak dapat merangkak dan tengkurap, atau sebelum usia enam bulan.

Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan bagi sang anak.

“Saat anak sudah cukup besar, misal usia satu hingga satu setengah tahun, biasanya anak akan aktif dan punya rasa ingin tahu yang tinggi."

"Saat disunat di usia ini, takutnya anak akan menggaruk-garuk bekas sunat atau bergerak bebas sehingga luka rawan infeksi,” jelas Mahdian.

Namun, jika anak Anda sudah terlanjur berusia lebih tua dan telah masuk sekolah dasar; maka Mahdian menyarankan agar memberi pengertian pada anak terlebih dahulu mengenai pentingnya sunat dan juga memberikan rasa aman bagi anak agar tidak takut dan khawatir pada saat sunat.

Pada usia ini, anak telah memiliki kesadaran dan dapat menerima penjelasan dari kedua orangtuanya.

Selain itu, saat ini telah berkembang teknologi sunat tanpa menggunakan jarum suntik, sehingga anak tidak akan lagi merasakan sakit saat disunat.

Mungkin inilah salah satu alasan mengapaSyahnaz dan Jeje menyunatkan anak laki-lakinya sedini mungkin.

(Julio Subagio)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sunat Pada Anak, Kapan Usia Ideal untuk Menjalaninya?")

Baca Juga: Rekonstruksi Ulang Penyiraman Air Keras Novel Baswedan: Ini yang Terjadi Jika Air Keras Mengenai Kulit Manusia!

Artikel Terkait