Find Us On Social Media :

Ketika Pilot Kamikaze Ciut Melaksanakan Misi Bunuh Diri karena Lebih Mencintai Kehidupan dan Hatinya

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 28 Maret 2018 | 18:15 WIB

(Baca jugaa: Kisah Pesawat B-29 Superfortress, Algojo Pamungkas Penutup Lembaran Kelam Perang Dunia II)

Sewaktu terbang ia sangat menyukai pemandangan alam yang terbentang di bawahnya. Terbang bagai burung, itulah yang memotivasi Hamazono untuk menjadi pilot tapi sama sekali bukan pilot kamikaze.

Minggu-minggu berikutnya sebelum dirinya melaksanakan misi terbang kamikaze, Hamazono bahkan selalu mendapat mimpi buruk dan hanya bisa melampiaskan kegelisahannya dengan menonton film di bioskop yang berada di kawasan Hyakurihara.

Pesawat tempur yang dipersiapkan militer Jepang untuk melancarkan serangan kamikaze karena dalam kondisi kekurangan pesawat merupakan pesawat jenis lama, umumnya pembom Aichi D3A Type 99 yang dioperasikan Jepang pada saat awal PD II meletus.

Pesawat pembom dua awak yang oleh Sekutu diberi code name “Val” itu selama ini hanya digunakan oleh AL Jepang untuk melatih calon penerbang dan tidak difungsikan sebagai pesawat tempur taktis.

Sebagai pesawat tua yang harus menghadapi pesawat penyergap Sekutu yang saat itu terbilang modern, seperti Vouhgt F4U Corsair, Aichi yang kemampuan mesinnya terbatas benar-benar tidak akan berdaya.

Pada saat itu baik kapal perang maupun para penerbang tempur Sekutu juga sudah mempelajari bagaimana menghadapi taktik serangan kamikaze di Filipina. 

Sehingga kemampuan tempur Sekutu itu akan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh  para pilot kamikaze Jepang.

Namun, karena tak ada pilihan  lain, pesawat tua yang kurang lincah bermanuver saat dimuati bom dan persenjataan lainnya itu tetap akan segera dioperasikan oleh unit kamikaze Hamazono, yakni Kikusui No.1.

(Baca juga: Dibayang-bayangi Nazi, Filsuf Jerman Walter Benjamin Memilih Bunuh Diri)

Ketika pasukan sekutu akhirnya melancarkan invasinya ke Okinawa pada April 1944, unit kamikaze Kikusui No.1 pun siap melancarkan serangan kamikaze.

Jantung Letnan Hamazono berdegup kencang ketika unit kamikazenya meninggalkan pangkalan Hyakurihara untuk menuju pangkala Kokubu No.2 yang berlokasi di sebelah selatan Kyushu.