Find Us On Social Media :

Operasi Barbarossa, Blunder Fatal Hitler yang Mati-matian Wujudkan Impiannya Taklukan Uni Soviet

By Ade Sulaeman, Sabtu, 24 Maret 2018 | 18:00 WIB

Hitler mengerahkan kekuatan sebanyak 150 divisi, 19 di antaranya divisi panser. Jumlah tentara yang dikerahkan mencapai tiga juta orang dan didukung 3.350 tank , 7.184 unit senjata artileri, 2.770 unit pesawat, 600.000 unit kendaraan, serta 625.000 kuda.

(Baca juga: Kisah Paranormal ‘Pengambil’ Harta Karun: Perang Batin Jika Harta Itu Tidak Boleh Diambil oleh Si Penunggu)

Pengerahan kekuatan ini menjadikan Operasi Barbarossa (22 Juni 1941 – 5 Desember 1941) sebagai yang terbesar dalam sejarah.

Blunder Hitler

Dan benar saja, Operasi Barbarossa menjadi pukulan balik bagi Hitler akibat tidak fokusnya ia memberikan perintah penyerangan kepada pasukannya.

Mulai dari molornya waktu operasi dari jadwal yang ditentukan, terpecahnya konsentrasi peperangan, hingga pengalihan pasukan tengah yang telah bersiap merebut Kota Moskow untuk bergerak ke selatan.

Hitler membagi grup pasukan daratnya dalam tiga jalur penyerangan. Grup pertama ke utara dipimpin Jenderal Wilhelm von   Leeb menuju Leningrad. Grup kedua melalui jalur tengah menuju Smolenks dan Moskow dipimpin Jenderal Fedor von Bock.

Dan Grup ketiga di selatan menuju Kiev, Ukraina dipimpin Jenderal von Rundstedt.

Uni Soviet yang dipimpin Diktator Joseph Stalin, sebenarnya pada kondisi lengah menerima gempuran tak terduga Operasi Barbarossa.

Dari sisi jumlah personel dan alutsista, Uni Soviet memang jauh lebih besar ketimbang Jerman, walaupun sejumlah alutsistanya sudah terbilang tua.

Beberapa kota di Uni Soviet pun berhasil digulung Jerman. Namun, dengan adanya blunder yang dilakukan oleh Hitler sendiri, Tentara Merah berbalik menguasai medan dan berada pada posisi di atas angin.

Datangnya musim dingin yang hebat juga menguntungkan Tentara Uni Soviet yang lebih menguasai medan.

Impian Hitler menguasai Uni Soviet pun terkubur bersamaan dengan membekunya pasukan baja berikut alat-alat tempur yang dibanggakan Sang Fuhrer.

(Ditulis oleh Roni Sontani. Seperti pernah dimuat di Majalah Angkasa edisi September 2015)

(Baca juga: Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang)