Find Us On Social Media :

Rekaman Berdarah-darah di 'Teluk Pembunuh' Beredar, Makhluk-makhluk Ini Dijual Seharga Rp 3,4 Miliar untuk Menghibur Wisatawan: 'Banyak yang Mati'

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 27 Januari 2020 | 08:53 WIB

Video mengerikan telah menunjukkan lumba-lumba yang tak berdaya sedang diburu

Para juru kampanye ingin TUI mengikuti orang-orang seperti Air BnB, Virgin Holidays, dan STA Travel dalam memutuskan hubungan dengan resor yang menjual lumba-lumba untuk hiburan.

Tapi TUI bersikeras bahwa tindakannya adalah menempatkan lumba-lumba berada di tempat yang sudah sesuai dengan standar kesejahteraan global.

Manajer kampanye The Dolphin Project, Tim Burns, mengatakan bahwa lumba-lumba itu diperlakukan dengan kejam tanpa ampun.

"Hewan-hewan yang sangat cerdas ini tidak hanya memahami rasa sakit tetapi juga gagasan tentang kematian."

Baca Juga: Dibenci Orang Kaya Namun Dicintai Rakyat Miskin, Inilah Kisah Hidup Johny Indo, Robin Hood Indonesia yang Pernah Lolos dari Penjara Superketat Nusakambangan

"Dan mereka berduka atas kematian orang lain."

Dia mengatakan kepada Mirror:

"Para wisatawan berpikir bahwa lumba-lumba diambil dengan lembut dari pantai dan bersyukur serta senang bahwa sekarang berada di penangkaran."

Baca Juga: Pantas Perawat Virus Corona Sampai Menangis, Reaksi Pasien Saat Diberi Masker Tunjukkan Kengerian Histeria Massal yang Timbul Oleh Corona 'Jika Aku Mati, Kamu Juga Seharusnya Mati!'