Advertorial

Termasuk Johny Indo, Inilah 4 Penjahat yang Berhasil Melarikan diri Dari 'Pulau Kematian' Nusakambangan, Sayangnya Usai Kabur Ada yang Nasibnya Berakhir Tragis

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Nusakambangan juga dikenal sangat sulit ditembus oleh narapidana yang berusaha kabur, namun ada beberapa yang berhasil meloloskan diri.
Nusakambangan juga dikenal sangat sulit ditembus oleh narapidana yang berusaha kabur, namun ada beberapa yang berhasil meloloskan diri.

Intisari-Online.com-Aktor senior Indonesia, Johny Indo dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020) pukul 07:45 WIB.

Kabar wafatnya Johny Indo disampaikan oleh Santa, cucu beliau.

Menurut sang cucu, pria bernama asli Johanes Hubertus Eijkenboom tersebut wafat karena penyakit hernia yang dideritanya.

"Dia sakitnya cuma hernia sama jatuh, abis operasi hernia itu kurang lebih sebulan. Karena anak-anaknya kerja, dia mungkin di rumah mau ambil apa-apa jatuh. Mulai dari situ enggak bisa bangun, sakit,” ucap Santa.

Baca Juga: 12 Hari Menembus Hutan Perawan yang Penuh Jurang dan Binatang Buas, Johny Indo Tunjukkan Celah dari Lapas Nusakambangan dengan Berhasil Lolos Penjara Superketat Itu

Johny Indo sendiri sempat terkenal karena sanggup melarikan diri dari Nusakambangan.

Pulau yang dikenalsebagai 'Pulau Kematian', Nusakambangan yang terpencil di selatan Jawa Tengah menyimpan begitu banyak rahasia.

Pulau Nusakambangan memang menjadi rumah bagi narapidana kelas berat sekaligus menjadi titik pelaksanaan hukuman mati bagi beberapa napi.

Kalau Amerika punya Alcatraz, maka Nusakambangan adalah Alcatraz-nya Indonesia.

Baca Juga: Dibenci Orang Kaya Namun Dicintai Rakyat Miskin, Inilah Kisah Hidup Johny Indo, Robin Hood Indonesia yang Pernah Lolos dari Penjara Superketat Nusakambangan

Menahan narapidana dengan tingkat kriminalitas tinggi seperti bandar narkoba, pembunuh, hingga teroris tentu butuh keamanan ekstra.

Tak heran, Nusakambangan juga dikenal sangat sulit ditembus oleh narapidana yang berusaha kabur. Namun, ternyata tetap ada narapidana yang berhasil melangkahkan kaki keluar dari lapas, lo!

1. Johny Indo

Johny Indo adalah mafia berkedok fotomodel dan bintang iklan yang berulang kali sukses merampok toko emas di tahun 1970-an.

Kelompoknya disebut Pachinko (Pasukan China Kota) dengan anggota yang cukup banyak dan perampokan yang selalu sukses.

Namun, aksinya akhirnya terbongkar dan pada 17 Desember 1979, dia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara di Nusakambangan.

Pada bulan Mei 1982, Johny melarikan diri dengan bantuan 34 narapidana di Nusakambangan.

Bahkan sudah muncul perintah untuk 'tembak di tempat' jika ada aparat kepolisian yang melihat Johny.

Rumah istrinya di Jakarta menjadi sasaran penggeledahan polisi.

Selama 12 hari hilang, ternyata Johny masih bersembunyi di sekitar pulau Nusakambangan dan menyerahkan diri pada polisi di sekitar hutan bakau.

Baca Juga: Pantas Perawat Virus Corona Sampai Menangis, Reaksi Pasien Saat Diberi Masker Tunjukkan Kengerian Histeria Massal yang Timbul Oleh Corona 'Jika Aku Mati, Kamu Juga Seharusnya Mati!'

2. Saman Hasan Zadeh Leli alias Messi

Messi adalah tahanan warga negara asing asal Iran.

Tak seperti Johny Indo, Messi kabur melalui jalan biasa, melewati pos penjagaan tanpa terdeteksi, dan berhasil menyeberang hingga ke pulau Jawa dengan mulus.

Tanggl 30 Juni 2016, Nusakambangan geger karena Messi raib.

Messi memang telah menjadi tahanan pendamping karena masa hukumannya sudah hampir selesai dan kurang 17 bulan lagi sebelum bebas.

Sebagai tamping (tahanan pendamping), Messi boleh keluar masuk lapas dan bahkan dia membantu pekerjaan di bidang pengairan selama masa asimilasi.

Messi mencuri seragam petugas lapas dari komplek perumahan petugas dan menyamar sebagai penjaga lapas.

Bahkan, Messi juga mengendari sepeda motor milik petugas yang dia curi.

Hingga kini, keberadaan Messi masih belum ditemukan, apakah masih di Indonesia atau sudah melarikan diri ke luar negeri.

Baca Juga: Dicampakkan Setelah 9 Tahun Banting Tulang Sendirian Hidupi Keluarga, Stella Tetap Menerima Johny Indo Kembali Kepangkuannya Jelang Akhir Hayat Sang Pembobol Lapas Nusakambangan

3. Hendra bin Amin dan Agus Triyadi bin Masimun

Kedua tahanan ini kabur pada Minggu (9/7/2017) siang dengan cara menjebol plafon dan genteng di atas kamar mandi umum dalam sel.

Kondisi plafon memang sudah rapuh dan mudah sekali dijebol.

Setelah menjebol plafon dan merusak genteng, keduanya turun menuju pos utama yang tidak dijaga.

Keduanya melakukan aksi turun dari tembok tinggi itu menggunakan tali yang dijalin dari sarung.

Keduanya berhasil diringkus kembali pada tanggal 12 Juli 2017 dan ditemukan di sekitar hutan bakau di Nusakambangan.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Kerusakan Jantung Hingga Kematian Mendadak, Inilah 3 Jam Rawan Untuk Mandi, Salah Satunya Sering Kita Lakukan

4. Kadarmono alias Darmo bin Sukandar

Ini juga merupakan napi yang berhasil kabur saat menjalankan tugas di masa asimilasinya pada 19 Juni 2017.

Kadarmono dihukum selama 14 tahun penjara karena kasus perampokan.

Saat kabur, Kadarmono yang dalam masa asimilasi sedang menjalankan tugasnya menggembala ternak (sapi).

Sapi ditemukan di tengah hutan, namun Kadarmono hilang.

Sebelumnya, Kadarmono sempat membeli 30 bungkus roti di warung sekitar lapas, itu diduga menjadi konsumsinya selama kabur.

Kadamono juga diyakini punya kekuatan ilmu sakti yang disebut ilmu kanuragan sehingga dia sulit diringkus.

Tak hanya itu, Kadarmono juga telah hafal kondisi pulau karena dua tahun menggembala hewan ternak.

Kadarmono pernah hampir diringkus petugas di kawasan Nusakambangan, namun dia membawa senjata tajam berupa golok dan melukai perut petugas.

Dia berhasil kabur lagi dan belum ditemukan sampai saat ini.

Kadarmono punya fisik yang kuat dan pintar memanjat pohon maupun tebing, dia diduga masih bertahan hidup di pulau Nusakambangan karena tidak pernah ditemukan menyeberang ke Cilacap. (Aulia)

Artikel Terkait