Find Us On Social Media :

Berprestasi dan Digadang Bakal Jadi Menteri yang Sukses di Era Jokowi, Sosok Menteri Ini Justru Blak-Blakan Pasrah dan Sebut Tidak Ada Solusi Untuk BPJS Kesehatan

By Afif Khoirul M, Minggu, 26 Januari 2020 | 13:42 WIB

Iuran BPJS Kesehatan naik, layanan turun kelas disediakan

Dikutip dari tayangan pemberitaan Kompas TV, Sabtu (25/10/2019), Terawan yang sebelumnya menjabat Kepala RSPAD Gatot Subroto ini mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengatasi defisit program jaminan kesehatan nasional.

Terawan juga mengajak para pegawai Kementerian Kesehatan agar mengikuti aksinya secara suka rela sebagai gerakan moral mengatasi defisit BPJS Kesehatan.

“Kalau pribadi saya, saya akan serahkan gaji pertama sebagai menteri dan tunkin (tunjangan kinerja) saya. Pak Sekjen juga menyetujuinya mungkin nanti akan diikuti secara masif oleh karyawan di Kementerian Kesehatan dengan kerelaannya, terserah mereka," kata Terawan.

"Untuk memberikannya kepada BPJS dan silakan BPJS yang mengaturnya supaya tidak ada persoalan kesalahan dalam peraturan dan ketentuan,” kata dia.

Selanjutnya, Terawan menyebutkan, ia akan membentuk tim kecil untuk mengatasi defisit program jaminan kesehatan nasional Kartu Indonesia Sehat yang mencapai Rp 10,44 triliun.

Pernyataan mengejutkan keluar dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Terawan mengaku tidak punya solusi terkait kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

Rapat tersebut membahas mengenai pembiayaan selisih biaya kenaikan iuran BPJS Kesehatan bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) Kelas III.

"Karena itu izinkan saya untuk tidak memberikan jalan keluar mengenai itu," kata Terawan.

"Karena saya membutuhkan data yang lengkap, saya membutuhkan komitmen, dan saya berikan."

Baca Juga: Terlalu Malas, Tukang Pos Ini Sembunyikan 24.000 Surat Tak Terkirim di Rumahnya, Dia Justru Mengaku Telah 'Menimbun' Surat Sejak 2003: 'Terlalu Merepotkan untuk Mengirimnya'