Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah video yang memperlihatkan komplain salah satu pengunjung di Rumah Makan (RM) Napinadar Malau yang berada di Tepi Jalinsum Medan-Sidikalang Km 15, Desa Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut), mendadak viral di media sosial.
Pasalnya, seorang pengunjung rumah makan tersebut tak terima lantaran harus membayar Rp 800.000 untuk makan dengan lauk dua ekor ayam napinadar, yang merupakan kuliner khas batak.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 6 detik itu terlihat seorang wanita tak terima dengan harga tersebut kepada pemilik rumah makan.
Dikutip dari Tribun-Medan.com, dalam perbincangan dengan pemilik warung, pelanggan menyampaikan supaya memberikan harga sewajarnya seperti warung kebanyakan yang menjual menu serupa di Dairi.
"Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang segitu harganya. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, ngak segini harganya," ujar Pelanggan yang melakukan protes.
Pemilik warung pun menyampaikan supaya jangan makan ditempatnya jika tidak sanggup membayar.
"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung kepada pengunjungn yang protes.
Pelanggan pun kembali melakukan protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar lagi untuk jumlah makanan yang mereka pesan.
"Jangan sudah dalam perut, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika Rp 800.000."
"Bukan hotel berbintang ini kak," ujar pelanggan.
Mendengar komplain dari pelangganya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800.000 untuk makanan yang dipesan pelanggan.
"Logika kak, berapa rupanya Rp 800.000. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya," ujarnya.
Setelah viral di media sosial, Lambok Malau (35) anak pengusaha RM Malau mengatakan, orang yang memviralkan itu rombongan yang terdiri atas 10 orang.
Ia menjelaskan, untuk harga normal ayam potong napidar per potong yakni Rp 25.000, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35.000.
Lambok mengatakan, ayam yang digunakan ialah ayam kampung, satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.
"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging."
"Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, membuat harga ayam kampung melambung tinggi di pasar."
"Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp 120.000 saat itu," katanya, Kamis (16/1/2020) dikutip dari Tribun-Medan.com.
Karena harga ayam naik, lanjutnya, satu porsi ayam napinadar pun naik menjadi Rp 40.000 ribu.
Pada saat kejadian itu, mereka memesan dua ekor ayam dan habis.
"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp 400.000."
"Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong."
"18 kali Rp 25.000, Rp 450.000. Jadi, Rp 850.000 harusnya membayar."
Baca Juga: Daun Ketumbar Segar Terbukti Bersihkan Pankreas, Lever dan Ginjal
"Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," jelasnya.
Lambok mengaku, sebelum kejadian itu, pihaknya memang tidak membuat harga daftar menu.
Pasca-kejadian itu, kata Lambok, mereka akan berusaha memajang daftar menu dan harga, memperbaiki pelayanan, serta mempertimbangkan untuk menata kembali harga.
Baca Juga: Ini Buah yang Harus Dimakan Selama Kehamilan dan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Namun, kata Lambok, para pengunjung yang memviralkan rumah makannya juga salah karena tidak menanya harga terlebih dahulu sebelum memesan.
Bahkan, Lambok pun mengaku sedikit curiga, ada pihak-pihak yang tidak suka terhadap mereka.
"Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain?"
"Rumah makan orangtua saya berdiri sejak tahun 1993," katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya kejadian ini, keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya, karena menurutnya itu tidak benar.
Sementara tarif harga itu menuai pro dan kontra, netizen justru mengungkap sebenarnya tentang rumah makan tersebut.
Baca Juga: Saking Canggihnya, Bahkan Ada Cara Baru Selingkuh yang Sedang Tren, Yaitu Lewat Ini
Dalam postingan di Grup Facebook Horas Humbang Hasundutan yang menampilkan kedatangan upati Dairi, Edy Kelleng Ate Berutu ke rumah makan tersebut netizen berkomentar:
@Donald Sihombing
“Mmg klo rumah makan itu terkenal itu buat harga sm pengunjung apa lg pengunjung baru masuk di situ makan dan aku tau tempat rumah makan itu, karna aku org sidikalang.
800rb s x makan, itu rumah makan biasa loh bkn restoran terkenal. Saya org sidikalang tau itu rumah gmn klo ngasi harga sm org pendatang baru.”
@Roselbeatuycare
“Tahun lalu kami makan 8 org bayar 700 rb, koyak dompet awak.”
@Ika Peronika Sitohang
“Saya juga pernah makan disini pada tanggl 4-1-2020. Satu ekor ayam harganya 420 ribu. Saya juga kaget pas mau bayarnya. Terlalu amat mahal”
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul KABAR TERBARU RM Napinadar Malau, Dikunjungi Bupati Dairi Setelah Viral Harga Ayam Pinadar Tak Wajar