Advertorial
Intisari-Online.com- Hampir setiap rumah makan padang, dari yang kelas teri hingga kelas kakap bisa dipastikan menyediakan masakanrendang daging.
Namun, tidak semuanya menyajikan rendang yang lezat. Salah satu rendang yang istimewa diproduksi oleh Rumah Makan Sinar Jaya yang berlokasi di kawasan Muarakarang, Jakarta Utara.
Apa istimewanya? Tentu saja rasanya. Seperti umumnya, bahan utama rendang rumah makan padang itu daging sapi.
Bukan sembarang daging, tapi daging bagian paha atau yang lebih dikenal dengan sebutan gandik.
(Baca juga: Eliminasi Peserta karena Ayam Rendangnya Tidak Krispi, Juri MasterChef Inggris Ini Diserbu Netizen)
Daging ini dimasak dengan santan yang sudah diberi cabai ulek dan aneka rempah serta bumbu dedaunan.
Semua bahan dimasak dalam waktu lama sehingga bumbu meresap betul. Ciri khas sekaligus daya tarik rendang yaitu rasanya yang gurih pedas.
Dalam kamus masakan padang ada dua jenis rendang: basah dan kering. Rendang basah masih mengandung sedikit kuah yang biasanya kental dan berwarna merah.
Sedangkan yang kering tanpa kuah, hanya tinggal minyak dan bumbu rendangnya, yang sering disebut dedak.
Mau pilih rendang yang mana, tergantung selera. Kuah ataupun bumbu rendang biasanya menambah nikmat ketika disantap dengan nasi hangat, Bahkan bagi sebagian orang, dedak kerap dijadikan teman makan roti.
Rendang yang disajikan Rumah Makan Sinar Jaya berupa rendang hitam yang termasuk rendang kering. Meski begitu, rendangnya tetap empuk dan tidak kering di dalam.
Menurut para juru masak rendang, warna hitam itu muncul karena saat dimasak memakai banyak santan, memakai asam kandis, tapi tidak pakai kunyit. Cara mengolahnya pun khusus. Rendang hitam ini modifikasi cita rasa untuk menyesuaikan dengan selera pelanggan.
Selain rendang hitam, dikenal pula rendang merah. Bedanya, rendang merah disertai kacang merah.
(Baca juga: Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia)
Untuk mendapatkan rendang hitam yang istimewa, Yenny Wijaya, pemilik rumah makan ini, mesti berbelanja sendiri supaya bisa memilih daging yang berkualitas.
Biasanya, yang dipilih daging yang berurat. Alasannya, daging berurat tidak mudah hancur jika dimasak dalam waktu lama.
"Bumbu-bumbunya pun dipilih dari kualitas terbaik. Seperti cabai, daun, dan rempah-rempah lainnya harus segar supaya aroma rendang kelak menonjol. Ramuan bumbu itu lalu diolah secara tradisional dengan memakai tangan, bukan dengan mesin atau blender. Kami tak pernah membuat rempah-rempah blenderan seperti yang dijajakan di pasar atau bumbu siap saji. Rasanya akan sangat jauh berbeda," terang wanita berdarah Minang ini.
Yang terpenting lagi dan tak boleh dilalaikan yaitu soal santan.Yenny memakai santan kental dari kelapa tua. Untuk itu dibutuhkan kelapa cukup banyak. Begitu diperas, santan langsung dipakai untuk memasak, tidak disimpan dulu,
(Baca juga: Di Perang Vietnam, AS Tak Hanya Kehilangan 60 Ribu Pasukan tapi Juga Harus Membuang Puluhan Helikopter ke Lautan)
Untuk menghasilkan rendang yang lezat, perbandingan daging dan santan perlu diperhatikan. Yenny memakai perbandingan 1 : 3. Artinya, 1 kg daging diolah dengan tiga butir kelapa.
Rumah makan ini setiap harinya menghabiskan 20 kg daging sapi untuk rendang.
"Kami tidak pemah mendapat keluhan. Rata-rata pelanggan puas dengan rendang kami. Mereka bilang, rendang kami pas dan cocok dengan selera mereka, karena cabainya tidak pedas, tidak terlalu asin, dedaknya banyak, dan enak, sehingga terasa pas di lidah mereka," aku Fitri, salah seorang staf dan orang kepercayaan pemilik rumah makan ini.
Rumah makan yang berdiri sejak 1973 ini memang tidak seterkenal rumah makan padang lainnya. Namun, pelan tapi pasti, rumah makan ini sudah memiliki dua cabang.
Saat buka, pengunjungnya tak pernah sepi. Cabang yang berada di Kebonjeruk, Jakarta Barat, misalnya, dipadati pengunjung pada pukul 11.30 - 14.00 WIB dan pukul 19.00 - 21.00 WIB.
"Hari Sabtu dan Minggu paling ramai dikunjungi pelanggan," ungkap Fitri. Saking larisnya, Rumah Makan Sinar Jaya memiliki tiga jadwal memasak rendang: pukul 11.00, 12,00, dan 15.00 WIB. "Kami tidak mau sekaligus memasak untuk menjaga kesegaran makanan dan tidak basi," terang Fitri yang juga kasir rumah makan.
Lamanya memasak rendang sekitar empat jam dan dimasak di Muarakarang sebagai kedai pusat dan penyuplai dua cabang lainya. Hal ini untuk menjaga standar cita rasa di kedua cabangnya. (Nis Antari/Wisata Jajan Khas Daerah di Jabodetabek - 2006)
Penyaji Rendang Rumah Makan Sinar Jaya a. Jln. Muarakarang Raya 135, Jakarta Utara. b. Jln. Raya Pejuangan (sebelah RCTI), Kebunjeruk, Jakarta Barat.
Nasi Kapau Jln. Kramat Raya (dekat flyover Pasar Senen), Jakarta Pusat. Buka: Pukul 15.00 - 03.00 WIB.
Rumah Makan Sari Ratu Plaza Indonesia Jln. MH Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat.
Rumah Makan Natrabu Jln. KH Agus Salim 29 A, Menteng, Jakarta Pusat.
Rumah Makan Garuda a. Pluit Indah Raya No. 168, Jakarta Utara Telp: 66692133 - 66692135 b. Jln. Hayam Wuruk No. 100 A.B.F., Jakarta Barat Telp: 6262940 - 6262944 c. Jln. Arteri Pondok Indah No. 79 D, Jakarta Selatan Telp. 7246999-7243316 d. Jln. Raya Boulevard Barat Blok X.C.09, Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp: 45846658, 45846660, 45846659 e. Jln. H. Agus Salim/Jln. Sabang No. 59, Kebon Sirih, Jakarta Pusat Telp: 3142466,31931055,31935881
(Agus Surono)