Abdul-Mahdi kecewa dengan Trump, yang meskipun menunjukkan rasa dukanya saat mediasi berlangsung, dia juga merencanakan serangan pada Soleimani.
Meski ada kemungkinan jika perencana militer Amerika tidak tahu sama sekali tentang pembicaraan Trump dan Abdul-Mahdi, dan membunuh Soleimani saat kesempatan datang.
Pembicaraan penting antara dua kelompok Islam yang tertunda akan menjadi ancaman jika semakin tertunda.
Di kota Riyadh sendiri, reaksi atas kabar mengejutkan tersebut tidak diberitakan.
Baca Juga: Sempat Memanas, Ini Alasan Trump Menarik Diri dari Peluang Berperang dengan Iran
Raja Salman telah mengirim adiknya, Khalid bin Salman, yang juga anggota kementerian pertahanan, untuk pergi ke Washington dan mendesak dihentikannya serangan.
Risiko sangat nyata jika wilayah tersebut menjadi arena konflik telah membawa ke kooperasi langka antara Arab Saudi dan Qatar, yang menteri luar negerinya pergi ke Teheran untuk mencari cara penenangan yang sama dilakukan oleh Khalid bin Salman ke Washington.
Menteri luar negeri Qatar, Muhammad bin Abdulrahman Al Thani bertemu dengan Hassan Rouhani, presiden Iran, guna mendiskusikan perlunya mempertahankan keamanan dan stabilitas willayah.
Bersamaan dengan itu, menteri luar negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, menyebut di Twitternya, "bijak dan keseimbangan harus kita lakukan."