Find Us On Social Media :

Melalui Sandi Rahasia Ini, Terungkap Amerika Sebenarnya Sudah Merencanakan Perang dengan Iran Sejak 17 Tahun Lalu, Sebenarnya Apa Tujuan AS?

By Afif Khoirul M, Kamis, 9 Januari 2020 | 15:23 WIB

(kiri) Donald Trump, (kanan) Hassan Rouhanie.

Intisari-online.com - Sepekan dunia diselimuti ketakutan jika perang dunia ketiga benar-benar terjadi menyusul serangkain konforntasi antar Iran dan AS.

Meski keteganga Iran dan AS memuncak pada pekan ini sejak terbunuhnya Jenderal Top Qassem Soleimani oleh pasukan AS.

Para pejabat AS dikatakan telah menyusun rencana perang terkomputerisasi secara rahasia bagaimana Washington bisa mengalahkan Teheran dalam perang besar tahun ini di Timur Tengah.

Mengutip Daily Star, pada Kamis (9/1/2020), konon Amerika akan melenyapkan Iran dalam satu malam.

Baca Juga: Jadi Pahlawan, Ketiga Anjing Ini Balas Budi Saat Selamatkan Pemiliknya Dari Penembak, Ini Aksi Mereka, Mengagumkan

"Iran akan dimusnahkan dalam goncangan besar dan kekaguman yang dapat mengalahkan mereka dalam semalam pada awal Perang Dunia III," kata laporan itu.

Pernyataan itu datang di tengah kekhawatiran dari Perang Dunia 3, istilah tren di seluruh dunia di tengah kekhawatiran konflik meletus antara AS dan Iran.

Rencana perang pada awalnya disusun dalam perencanaan Perang Irak pada tahun 2003.

Meskipun telah ditulis pertama kali 17 tahun yang lalu, rencana itu bisa lebih relevan daripada sebelumnya ketika dunia dilanda kepanikan.

Baca Juga: Dihina Keluarga Pacar Karena Miskin, 5 Tahun Kemudian Wanita Ini 'Balaskan Dendamnya' dengan Manis, Pasti Orang-orang yang Menghinanya 'Melongo'

Rencana itu dikenal dengan sebuah sandi rahasia bernama Theater Iran Near Team (TIRANNT) yang disusun lebih dari satu dekade dan disimpan rapat-rapat di Pentagon.

Tetapi laporan itu diterbitkan oleh para akademisi di SOS University of London pada 2007 yang berteori bagaimana skenario terburuk akan terjadi di Timur Tengah.

Makalah yang berjudul Mempertimbangkan Perang dengan Iran, menyimpulkan bahwa AS telah membuat persiapan militer yang signifikan untuk menyerang Iran.

Diperkirakan serangan oleh AS akan menjadi serangan "multi-front besar" tetapi akan menghindari invasi darat.

Makalah itu juga merinci bagaimana rencana itu disempurnakan dengan berbagai latihan.

Ini diikui dengan simulasi permainan perang Millennium Challenge yang dijalankan Pentagon 2002 silam yang meramalkan kemenangan Iran atas AS.

Baca Juga: Sembelih Bebek yang Tak Bertelur Selama 5 Tahun, Pria Temukan Benda Seharga 1 Unit Mobil, Peneliti Sampai Mendatangi dan Menawarnya

Para akademisi memperkirakan rencanan serangan AS terhadap Iran akan membawa "kejutan dan kekaguman ke tingkat baru."

TIRANNT dikatakan sebagai serangkaian rencana untuk perang potensial yang dipegang oleh Komando Pusat AS yang akan digunakan kapan saja.

Pada saat ini akademisi, Dr Dan Plesch dan Martin Butcher memperkirakan Iran akan benar-benar kewalahan oleh kekuatan udara AS dengan jet tempur, pembom dan rudal.

Dikatakan juga bahwa AS dapat sepenuhnya menghancurkan seluruh infrastruktur militer, ekonomi, dan politik Iran "dalam semalam".

Tampaknya sesuai dengan peringatan Trump bahwa AS siap untuk menyerang 52 target di Iran  termasuk pangkalan militer, infrastruktur, dan situs "budaya".

Setiap target di Iran bisa dijangkau dalam waktu 30 menit waktu terbang dari pangkalan militer AS atau kapal induk, kata para akademisi.

Baca Juga: Diancam Akan Diserang Irang, Dubai Pamerkan Senjata Pertahahan 'Mahal' yang Bisa Mengusir Rudal, Begini Cara Kerjanya

Komandan militer AS dikatakan tidak mungkin menggunakan senjata nuklir, untuk mendukung serangan konvensional.

Pengeboman dan misil, akan mampu menghancurkan 10.000 target di Iran dalam sejam.

Sementara Marinir AS mampi mengamankan ladang minyak dan mengeluarkan ancaman di sepanjang pantai Selat Homuz.

Para akademisi ini digambarkan sebanding dengan pendaratan D-Day yang mengatakan bahwa AS telah melatih misi semacam itu sejak tahun 1979.

Iran akan menghadapi armada lebih dari 200 pembom termasuk B-52 Stratofortresses dan pembom siluman B-2 dan sebuah rudal jelajah gelombang diluncurkan dari Angkatan Laut AS.

Dan pembom ini akan mampu membawa bahan peledak seberat 80.500lbs dengan B2s yang mampu menjatuhkan 80 bom dalam 22 detik.

Perkiraan 10.000 target juga rendah, karena mengasumsikan hanya 100 pembom dengan 100 bom digunakan dalam serangan gelombang pertama.

Semenatar skenario ini telah ditulis selama pemerintahan George W.Bush, namun baru terjadi pada tahun 2020.