Find Us On Social Media :

Selain Kemampuan Militer dan Senjata yang Mematikan, Pilihan Iran untuk Membalaskan Dendam Soleimani Rupanya Masih Sangat Banyak, Termasuk Membangkitkan ISIS

By Maymunah Nasution, Rabu, 8 Januari 2020 | 12:30 WIB

Setelah kematian Jenderal Qasem, seluruh rakyat Iran berduka di jalanan

Bahkan, banyak yang menganggap ketegangan ini akan segera memicu perang antara keduanya.

Iran dapat bergerak bebas dalam lingkungan politik dan penjagaan hybrid dengan membangkitkan konflik di Timur Tengah: Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.

Namun pilihan Iran tidak hanya negara ini saja, karena Iran masih dapat menyerang pasukan AS dan kedutaan besarnya.

Dan Iran telah menyerang Amerika di pangkalan militer mereka di Irak.

Baca Juga: 2020, Bukan di Inggris Lagi Pangeran Harry dan Keluarganya Tinggal, Justru di Negara Ini Ia Akan Membesarkan Archie, Setelah Memyadari Nasib yang Menunggu Mereka di Keluarga Kerajaan

Iran mengalami paradoks bahwa satu sisi, mereka perlu membalas pembunuhan tersebut dengan kekejaman serupa.

Jika begitu, respon Iran tidak dapat dibatasi dari pasukannya mengirim rudal ke pasukan Amerika, meskipun langkah itu terdengar cukup lemah.

Di sisi lain, perlunya membangun hubungan damai harus diseimbangkan dengan fakta jika Iran berurusan dengan pihak administrasi yang menunjukkan kemauan menyerang.

Jika begitu, Iran dapat saja mengirim tangker serangan ke Gulf, menculik warga Amerika di negara mereka atau menarget fasilitas Amerika dan kedutaan mereka baik itu di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman.

Baca Juga: Tak Hanya Dikhawatirkan Picu Perang Dunia III, Ini Dampak Ketegangan Iran-AS pada Ekonomi Indonesia