Find Us On Social Media :

Ratusan Pria Korban Reynhard Sinaga Tidak Sadar Kalau Telah Diperkosa, Ternyata Pelaku Pakai Ramuan Khusus Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 7 Januari 2020 | 10:55 WIB

Reynhard Sinaga

Intisari-Online.com - Pemerkosa paling produktif dalam sejarah Inggris akhirnya ditangkap.

Dia telah menghabiskan waktu sekitar 1 dekade dengan memikat banyak pemuda mabuk ke apatemennya lalu melakukan pemerkosaan.

Pemerkosa asal Indonesia bernama Reunhard Sinaga ini telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah dalam empat persidangan terpisah.

Dilansir dari CNN, Senin (6/1/2020), Reynhard Sinaga yang dijuluki 'predator setan' dinyatakan bersalah atas 159 tuduhan pemerkosaan terhadap 48 pria yang berbeda.

Baca Juga: Jenderalnya Dibunuh AS, Diam-diam Iran Langsung Kejutkan AS dengan Buat Serangan Ini, Iran: 'Ini baru Permulaan'

Dia harus menjalani hukuman 30 tahun sebelum bisa mengajukan pertimbangan untuk dibebaskan.

Polisi mengatakan jumlah korban sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Hal itu karena bukti yang ditemukan bahwa Reynhard kedapatan melakukan serangan sebanyak 190 kali terhadap orang yang berbeda.

Reynhard (36) mendekati laki-laki di dini hari di luar klub malam di Manchester, memulai percakapan dan menawarkan mereka tempat tidur.

Baca Juga: Disebut Bagian Terdalam di Planet Ini, Penyelam di Palung Mariana Terkejut, Ternyata Hanya Menemukan Benda yang Sering Kita Jumpai Ini

Aksi bejat ini baru terungkap pada tahun 2017, setelah seorang korban berusia 18 tahun bangun pada pukul 6 pagi ketika sedang diserang.

Korban berhasil melawannya, dan yang terpenting bisa meraih iPhone putih Sinaga sebelum meninggalkan apartemen.

Dia pergi ke polisi, yang menemukan 3,29 terabita video 'menjijikkan' di ponsel Reynhard, setara dengan 250 film DVD.

Dalam beberapa kasus serangan itu berlangsung berjam-jam, dengan satu pemerkosaan khusus berlangsung selama delapan jam.

Baca Juga: Terlahir Seperti Putri Duyung, Dokter Memvonisnya Segera Meninggal, Tapi 7 Tahun Kemudian Kondisinya Mengejutkan Banyak Orang 

Korban-korbannya kebanyakan adalah heteroseksual dan mahasiswa.

Polisi yakin dia memulai serangan pada 2005 dan berlanjut hingga Juni 2017.

"Reynhard Sinaga adalah pemerkosa yang paling produktif dalam sejarah hukum Inggris," kata Ian Rushton, Wakil Kepala Jaksa Penuntut Umum North West Crown.

Rajin ke Geraja dan Menempuh Phd

Juri mendengar bagaimana Reynhard menyimpan barang-barang korban sebagai piala dan akan menyimpan yang dicarinya dari Facebook setelah memerkosanya.

Baca Juga: Bukan Sule atau Suami Barunya, Ternyata Sosok Inilah yang Akan Warisi Kekayaan Lina Senilai Miliaran Rupiah

Berasal dari Indonesia dan lahir dari keluarga yang relatif kaya, Reynhard rajin ke geraja dan belajar berbagai program universitas saat tinggal di Manchester, PA melaporkan.

Dia tinggal di Inggris dengan visa pelajar.

Tesisnya berjudul "Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari. Kaum gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester," lapor PA.

"Anda adalah predator seksual berantai jahat yang telah memangsa para pria muda yang datang ke pusat kota hanya untuk bersenang-senang dengan teman-teman mereka," kata hakim sambil memberikan keputusannya.

Menggunakan Ramuan Khusus untuk Memerkosa Korbannya

Modus Reynhard setelah membawa calon korbannya ke apartemen yakni menawarkan minuman khusus yang diraciknya sendiri.

Dia akan meracik obat bius dan mencampurnya dalam alkohol.

Obat bius ini merupakan Gamma-hydroxybutyrate, lebih dikenal sebagai GHB.

Baca Juga: Situasi Makin Memanas, Jika Perang Dunia III Benar-benar Terjadi, Inilah Sekutu Iran dan Sekutu Amerika Serikat

GHB adalah depresan kuat dan merupakan obat Kelas C di Inggris, yang ketiga dari tiga kategori zat yang dikriminalkan.

Mereka yang tertangkap memiliki GHB dapat menghadapi denda yang tidak terbatas dan hingga dua tahun penjara.

Setelah korban tak sadarkan diri atau tertidur, barulah Reynhard melakukan aksinya dan merekam tindakan-tindakannya menggunakan ponsel.

Baca Juga: Situasi Makin Genting, Iran Lanjutkan Senjata 'Kiamat' yang Dulu Ditakuti AS, Sementara ISIS Mulai Bebas dari Kekangan Iran dan AS