Find Us On Social Media :

Pantas Amerika Sampai Hati Bunuh Jendral Qassem Soleimani, Rupanya Pasukan Quds yang Dipimpinnya Bukan Pasukan Sembarangan Ini Bukti Kehebatannya

By Afif Khoirul M, Selasa, 7 Januari 2020 | 07:00 WIB

Qasem Soleimani.

4. Perang Asimetris

Iran dan pasukan Quds-nya tak akan mungkin mengimbangi kekuatan militer Amerika Serikat.

Maka, Pasukan Quds memilih perlawanan dengan perang asimetris.

Berkebalikan dengan perang simetris yang mengerahkan semua kekuatan dan alat perang, perang asimetris memainkan banyak hal, seperti memasukkan doktrin dan ideologi radikal kepada masyarakat atau pasukan milisi.

Itulah mengapa, Pasukan Quds bersekutu dengan sejumlah pasukan milisi, seperti Hizbullah, Hamas, bahkan Taliban, sekalipun dulu pernah jadi lawan mereka.

5. Kematian Soleimani

Kematian Soleimani menjadi duka bagi rakyat Iran karena dia dan pasukan Quds, diangap sebagai pahlawan di Iran maupun Irak.

Pasukan Quds, dinilai berjasa menghabiskan perlawanan ISIS di Suriah maupun Irak.

ISIS yang dinilai ingin melakukan genosida terhadap etnis Syiah, menjadi musuh utama Iran.

Itulah mengapa Soleimani begitu dihormati di Iran.

Pakar Timur Tengah dari Royal United Services Institute, Dr Aniseh Bassiri Tabrizi, ragu bila kematian Mayor Jenderal Qasem Soleimani, akan membuat Pasukan Quds down atau bahkan berhenti total.

Iran dengan cepat mengganti Soleimani dengan Jenderal Esmail Ghaani, untuk melajutkan operasi Quds.

Tapi, apakah Jenderal Ghaani bisa sebaik Qasem Soleimani, masih diperdebatkan.

Soleimani dikenal sangat piawai menjaga hubungan dengan para pasukan milisi yang menjadi sekutu.

Dia punya karisma besar, yang belum tentu dimiliki oleh Jenderal Esmail Ghaani.(TribunSolo.com/Aji Bramastra)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 5 Fakta Pasukan Quds, Pasukan Elit Iran yang Dipimpin Mayjen Qasem Soleimani, Pahlawan atau Teroris?