Penulis
Intisari-Online.com - Hubungan Iran dan Israel memang tidak pernah baik.
Meski banyak yang meyakini bahwa kedua negara tidak akan terlibat perang secara langsung, tetapi miskalkulasi yang terus meningkatkan eskalasi tetap terjadi.
Kedua negara memiliki angkatan bersenjata yang cukup kuat.
Jika terjadi konflik bersenjata di antara keduanya, dipastikan konflik tersebut akan amat berdarah.
Iran, sebagai negara memiliki wilayah yang jauh lebih luas dan penduduk yang lebih banyak dibanding Israel.
Namun, wilayah luas dan penduduk banyak tidak serta merta berbanding lurus dengan kemampuan militer.
Teknologi militer dan pengalaman merupakan faktor penentu lainnya.
Kemampuan teknologi jauh lebih penting di masa ketika jalannya perang amat ditentukan dengan kemajuan teknologi sebuah negara.
Dikutip dari Kompas.com, Israel hanya memiliki populasi 8,5 juta jiwa, tetapi sepanjang sejarahnya Israel telah melalui sejumlah konflik demi memastikan eksistensinya.
Sejarah yang keras dikombinasikan dengan teknologi serta kedekatan dengan negara-negara Barat yang kuat membuat Israel menjadi salah satu yang memiliki militer paling tangguh di dunia.
Yang mengerikan, jikaterjadi perang total, Israel memiliki keunggulan yaitu senjata nuklir.
Meski selalu merahasiakan persediaan senjata nuklirnya, Israel diyakini memiliki 75-400 hulu ledak nuklir.
Agaknya rahasia mengenai persenjataan nuklir yang dimiliki Israel tak sengaja diungkap olehPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pada hari Minggu , Netanyahu 'keceplosa'n mengenai strategi negaranya.
Melansir Reuters, Minggu (5/1/2020), Netanyahu menggambarkan Israel sebagai kekuatan nuklir.
Kemudian, ia mengoreksi dirinya dengan anggukan dan senyum.
Israel secara luas diyakini memiliki persenjataan atom, tetapi tidak pernah mengonfirmasi atau menyangkal bahwa mereka memiliki senjata nuklir.
Israel mempertahankan kebijakan ambiguitas yang disebut tentang masalah ini selama beberapa dekade.
Natanyahu 'keceplosan' pada pertemuan kabinet mingguan sambil membaca dalam bahasa Ibrani mempersiapkan pernyataan tentang kesepakatan dengan Yunani dan Siprus pada pipa gas bawah laut.
"Pentingnya proyek ini adalah bahwa kita mengubah Israel menjadi kekuatan nuklir," katanya.
Kemudian, dengan cepat ia mengoreksi dirinya dengan mengatakan "kekuatan energi".
Dia kemudian berhenti sejenak, mengakui kesalahannya dengan senyum, dan kemudian melanjutkan dengan komentarnya.
Pernyataan yang dikatakan Netanyahu itu kemudian dengan cepat menyebar di media sosial.
Netanyahu sedang berjuang untuk keberlangsungan politiknya dalam pemilihan 2 Maret setelah dua pemilihan yang tidak meyakinkan pada bulan April dan September.
Pada November, dia didakwa dengan tuduhan korupsi, namun dia membantahnya.