Find Us On Social Media :

Iran Berjanji Balas AS Atas Kematian Jenderal Qasem, AS Perlu Waspada Sebab Kekuatan Militer Iran Tak Bisa Diragukan, Punya Drone yang Pernah Tembak Jatuh Pesawat Pengintai AS

By Tatik Ariyani, Sabtu, 4 Januari 2020 | 10:59 WIB

Jenderal Qassem Soleimani

Nilai impor pertahanan Iran antara 2009 dan 2018 setara dengan hanya 3,5% dari impor Arab Saudi selama periode yang sama, menurut Stockholm International Peace Research Institute.

Sebagian besar impor Iran berasal dari Rusia, dan sisanya dari China.

Rudal Iran

Kemampuan rudal Iran adalah bagian penting dari kecakapan militernya, mengingat kurangnya kekuatan udara dibandingkan saingannya seperti Israel dan Arab Saudi.

Sebuah laporan Departemen Pertahanan AS menggambarkan pasukan rudal negara itu sebagai yang terbesar di Timur Tengah, yang sebagian besar terdiri dari rudal jarak pendek dan menengah.

Baca Juga: Dibunuh AS Lewat Serangan Udara, Jenderal Iran Qasem Soleimani dari Keluarga Petani Miskin Menjelma Jadi 'James Bond Iran' yang Ditakuti AS

Ia juga mengatakan Iran sedang menguji teknologi luar angkasa untuk memungkinkannya mengembangkan rudal antar benua, yang dapat melakukan perjalanan lebih jauh.

Sistem Pertahanan Rudal Patriot

Namun, karena menjadi bagian dari perjanjian nuklir 2015 dengan negara-negara asing, program rudal jarak jauh terhenti, menurut think tank Royal United Services Institute (Rusi).

Tetapi Rusi menambahkan bahwa program itu mungkin telah dilanjutkan, mengingat ketidakpastian seputar kesepakatan nuklir tersebut.

Bagaimanapun, banyak target di Arab Saudi dan Teluk akan berada dalam jangkauan rudal jarak pendek dan menengah Iran, dan mungkin target di Israel.

Pada Mei tahun lalu, AS mengerahkan sistem pertahanan anti-rudal Patriot ke Timur Tengah ketika ketegangan dengan Iran meningkat. Ini dimaksudkan untuk melawan rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat terbang canggih.