Dua Hari Lagi, Bumi Sampai di Titik Terdekat Dengan Matahari, Lama Musim dan Pergantian Musim Akan Lebih Kacau, Duh

May N

Penulis

tanggal 5 januari 2020 bumi akan mencapai titik perihelion atau titik terdekat dengan matahari, seperti apa dampaknya?

Intisari-online.com -Bumi tanpa sadar akan merasakan fenomena unik.

Mungkin dari Anda semua pernah mendengar perihelion.

Diambil dari istilah Yunani, perihelion adalah fase saat bumi memiliki jarak terpendek dengan matahari.

Peri berarti dekat dan helios artinya matahari.

Baca Juga: Pantas Paus Fransiskus Terlihat Sebal dan Gusar Saat Digenggam Tangannya Oleh Seorang Wanita, Rupanya Ini Yang Hampir Wanita Tersebut Lakukan Kepada Sang Paus, Heran

Setiap tahun, fenomena perihelion terjadi sekitar dua minggu setelah Solstis bulan Desember.

Solstis adalah hari ketika planet Bumi mengalami siang hari terpendek dan siang hari terlama dalam satu tahun.

Di belahan Bumi bagian utara, solstis Desember membuat siang hari sangat pendek. Sedangkan di belahan Bumi bagian selatan, solstis Desember membuat siang hari jadi sangat panjang.

Baca Juga: (VIDEO) Gadis Cantik Pekanbaru Mabuk dan Joged di Pinggir Jalan, Warga Menyiramnya Dengan Air Parit, Lihat Ekspresinya

Nah, dua minggu setelahnya, Bumi mencapai perihelion.

Menurut NASA, saat Bumi mencapai perihelion, jarak antara Bumi dan Matahari adalah 91.400.000 mil atau sekitar 147.091.144 kilometer.

Saat itu, Bumi berada sekitar 5 juta kilometer lebih dekat pada Matahari dibandingkan jarak terjauhnya.

Planet kita akan mencapai perihelion ini sekitar tanggal 4 atau 5 Januari, tergantung pada zona waktu tempat kita berada.

Baca Juga: Medina Zein Positif Narkoba dan Punya Bayi Usia 3 Bulan: Efek Mengerikan pada Bayi Bila Ibu Menyusui Pakai Narkoba, Bayi Bisa Sakau Hingga Tewas

Di Indonesia, diperkirakan perihelion terjadi pada tanggal 5 Januari 2020 pukul 14:47 WIB.

Pengaruh Fenomena Perihelion pada Bumi

Jarak terdekat maupun jarak terjauh Bumi dan Matahari ini tidak memengaruhi musim di Bumi

Karena yang memengaruhi pergantian musim di Bumi adalah kemiringan poros Bumi.

Baca Juga: Siapa Sangka, Ayah Nadiem Pernah Dikirimi Bedak dan Gincu oleh Soe Hok Gie karena Dianggap Jadi Pengkhianat Setelah Diberi Jabatan Ini dari Pemerintahan Orba Soeharto

Namun meskipun jarak Bumi dan Matahari tidak memengaruhi musim, perihelion masih memengaruhi lama waktu berlangsungnya sebuah musim.

Saat Bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari, Bumi akan melakukan revolusi atau peredarannya mengelilingi Matahari dengan lebih cepat.

Ini menyebabkan musim dingin di belahan Bumi bagian utara dan musim panas di belahan Bumi bagian selatan lebih cepat dibandingkan musim lainnya.

Ya, jadi jumlah hari setiap musim berbeda-beda.

Baca Juga: Banjir Tak Surut-surut, Jakarta Diprediksi Tenggelam pada 2050, Ini Solusi yang Diberikan Ilmuwan PBB Untuk Selamatkan Jakarta

Di belahan Bumi bagian utara, musim panasnya lebih lama sekitar lima hari dibandingkan musim dingin.

Kebalikannya, di belahan Bumi bagian selatan, musim dinginnya lebih lama sekitar lima hari dibandingkan musim panas.

Jika begitu, kapan bumi akan mengalami titik terjauhnya?

Bumi akan mencapai titik terjauh Bumi atau aphelion pada bulan Juli nanti

Baca Juga: Viral Wisatawan Kaget dan Merasa Ditipu Karena Ditagih Rp1,6 Juta Usai Makan di Restoran Samosir, Pemilik Menyebutkan: Wajar Dong

Saat itu diperkirakanaphelion akan terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18:34 WIB, yaitu jarak Bumi dan Matahari mencapai 152.095.295 kilometer.

(Avisena Ashari)

Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul 5 Januari Nanti Bumi Mencapai Perihelion, Apa yang Akan Terjadi?

Artikel Terkait