Find Us On Social Media :

Fakta Mengerikan di Balik Penemuan 10 Ton Mayat Manusia, Agen FBI: Semuanya Terpotong-potong, Ada 281 Kepala, 241 Kaki, dan 97 Tulang!

By Mentari DP, Rabu, 1 Januari 2020 | 08:40 WIB

Fakta mengerikan di balik penemuan 10 ton mayat manusia.

Intisari-Online.com - Pada tahun 2014, FBI melakukan sebuah penyelidikan.

Penyelidikan dilakukan di Arizona Bioresources Center (BRC), Amerika Serikat.

Hasilnya mengejutkan!

Dilaporkan bahwa FBI menemukan potongan tubuh manusia yang disimpan di sana.

Baca Juga: Kasus Ayah Nikahi Anak Kandungnya Sendiri: Begini Efek Samping Perkawinan Sedarah Secara Sains

Tak tanggung-tanggung, temuan itu sebanyak 10 ton mayat manusia ditemukan.

Di mana 10 ton tersebut terdiri dari sisa-sisa manusia yang penuh, potongan tubuh, bagian badan yang dijahit sesuka hati.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Setelah hampir lima tahun berlalu, pada Agustus 2019, fakta di balik kasus penemuan 10 ton mayat ini terungkap.

Stasiun TV KTVK di Arizona melaporkan bahwa rincian kasus ini terungkap kerena kesaksian agen FBI.

Baca Juga: Fakta-fakta Kasus Penyelundupan Mobil dan Motor Mewah, Diakui Sebagai Batu Bata Hingga Rugikan Negara Rp647,5 Miliar

Reuters mengatakan, FBI telah menggerebek gudang seluas 836 meter persegi, di Arizona Bioresource Cebter (BRC) dan menemukan 10 ton mayat beku.

Semuanya dipotong-potong, termasuk ada 281 kepala, 241 kaki, dan 97 tulang.

Agen FBI Mark Cwynar mengatakan, ada beberapa adegan mengganggu yang dilihatnya.

"Beberapa kepala yang terinfeksi."

"Kepala, lengan, dan kaki yang terhubung."

"Pendingin yang berisi kelamin pria."

Kemudian, yang paling menyeramkan adalah, "Tubuh laki-laki besar yang dipenggal dan diganti dengan kepala wanita kecil."

Kemungkinan, itu adalah pekerjaan karyawan dengan humor mengerikan, pada saat yang sama beberapa tubuh bayi dalam kondisi terawat juga ditemukan.

Sedangkan organ tubuh manusia yang ditemukan ada total 142 yang disimpan dalam kantong besar.

Selanjutnya, jenazah dan organ kremasi yang prosesnya ditunda, bersama benda-benda yang ditinggalkan milik almarhum bernilai 1 juta dollar AS (Rp14 miliar).

Kemudian, kenyataan yang lebih mengejutkan disebutkan oleh Reuters.

Setidaknya 21 mayat digunakan militer AS untuk percobaan ledakan dan mempelajari efek bom.

Baca Juga: Kasus Mahasiswi Makassar yang Tewas di Tangan Kekasih: Mengapa Beberapa Orang Membunuh Orang yang Mereka Cintai? Ini Kata Psikolog

Sebuah kasus misal, seorang pria menyumbangkan tubuh sang ibu namun militer membiarkan kelompok militer meldakannya.

Daily Mail melaporkan, pria Arizona AS juga menyumbangkan tubuhnya ke pusat penelitian medis untuk ibunya yang meninggal.

Tetapi tubuh ibunya juga dijual kepada militer.

Sedangkan Gizmodo menyoroti kenyataan berbeda tentang rantai jual beli mayat dari agen tersebut, menyebut BRC adalah contoh mengerikan, tentang jual beli dan pemasok mayat.

Gizmodo mengatakan, bahwa hampir setiap negara bagian AS, penjualan organ manusia yang tidak dapat ditranplatasikan adalah sah kecuali sisa bayi manusia.

Meskipun Arizona dan Colorado telah mengeluarkan undang-undang untuk mengatur lembaga ini, sebagian besar negara bagian tidak menentukan bagaimana mayat yang disumbangkan atau disimpan untuk dijual.

Reuters juga telah mengumpulkan sejumlah besar informasi besar antara 2011 dan 2015 memperkirakan lembaga ini telah menerima 50.000 mayat dan mengirimkan 182.000 bagian tubuh secara nasional.

Daftar harganya sebagai berikut:

Seluruh tubuh dijual dengan harga sekitar 5.000 dollar AS (Rp70 juta)

Tubuh tanpa kepala dan bahu dijual seharga 2.900 dollar AS (Rp41 juta)

Tulang belakang dan seluruh kaki seharga 1.000 dollar AS (Rp14 juta)

Satu kaki 450 dollar AS (Rp6,3 juta)

Satu lutut 450 dollar AS (Rp6,3 juta)

(Afif)

Baca Juga: Ivan Gunawan Jadi Saksi Kasus Operasi Lipatan Mata Ilegal: Disebut Bikin Tampilan Lebih Muda, Ternyata Segini Harga Operasi Lipatan Mata