Penulis
Intisari-Online.com – Di sepanjang tahun 2019 kita banyak mendengar berita duka dari public figure.
Salah satunya adalah Agung Hercules alias Agung Santoso, yang lama tak muncul di sebuah acara televisi.
Penyanyi yang selalu membawa barbel saat berada di atas panggung itu meninggal dunia pada 1 Agustus 2019.
Agung Hercules dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit kanker otak stadium 4 yang dideritanya.
“Agung Hercules sakit cancer di otak kiri, glioblastoma stadium 4. Pertumbuhannya sangat cepat," ucap Bedu melalui aplikasi pesan instan WhatsApp, Minggu (16/6/2019), seperti dilansirINTISARI darikompas.com.
Mendengar kata kanker otak, ini adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh siapa pun.
Kanker otak bisa terjadi di otak itu sendiri atau kanker di bagian lain dari tubuh yang kemudian menyebar ke otak.
Tingkat pertumbuhan serta lokasi tumor otak menentukan bagaimana hal itu akan memengaruhi fungsi sistem saraf, sepertiseringsakit kepala, mual atau muntah secara tiba-tiba, penglihatan kabur, hilangnya sensor motorik, kesulita keseimbangan, bahkan perubahan kepribadian.
Baca Juga: Kanker Otak Rengut Nyawa Agung Hercules, Inilah Gejala Tak Kasat Mata Penyakit Kanker Otak
Namun tanpa disadari ada beberapa makanan yang sering kita santap bahkan terlihat menggiurkan tetapi malah memunculkan bahaya bagi kesehatan kita.
Berikut ini, melansir dari GridHealth.id, beberapa makanan yang bisa memicu risiko kanker otak, sebaiknya mulai sekarang dihindari.
1. Popcorn
Dilansir dari laman The Truth about Cancer, popcorn yang sering kita jumpai, awalnya hanya berbentuk dari butiran jagung kering.
Baca Juga: Sebelum Hembuskan Nafas Terakhir, Inilah Perjuangan Hidup Mati Agung Hercules Melawan Penyakitnya
Namun tahukah, saat dipanaskan dengan micorwave atau cara lainnya, popcorn mengeluarkan kandungan karsingen atau yang dapat memicu kanker.
Selain itu, asap yang dilepaskan dari penyedap mentega buatan mengandung diacetyl, yang beracun bagi manusia.
2.Makanan kaleng
Sebagian besar makanan kaleng dilapisi dengan produk yang disebut bisphenol-A (BPA), yang telah terbukti secara genetik mengubah sel-sel otak.
Banyak barang plastik, kertas termal, saluran air, dan banyak komposit gigi juga mengandung BPA.
Jika dikonsumsi secara terus menerus, makanan kaleng yang berpengawet ini juga dapat menyebabkan kanker otak.
3. Daging merah
Daging ayam, sapi, kambing dan daging-daging lain yang berwarna merah sebaiknya jangan sering dikonsumsi.
Baca Juga: Ini yang Bisa Terjadi pada Tubuh Jika Terlalu Banyak Makan Daging Merah, Salah Satunya Rasa Lelah
Karena, mengonsumsi daging merah dalam jumlah yang besar dan terlalu sering akan melipatgandakan pertumbuhan sel kanker pada otak kita.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa menyiapkan daging dengan cara dibakar juga lebih berpotensi melepaskan karsinogen yang disebut amina aromatik heterosiklik.
Ketika makanan asap dimasak pada suhu tinggi, nitrat diubah menjadi nitrit yang jauh lebih berbahaya.
4. Kentang goreng
Baca Juga: Ini Alasan Anda Hanya Boleh Makan Kentang Goreng Sebanyak 6 Potong Saja!
Perasa gurih yang terkandung pada kentang goreng memiliki dampak buruk yang bisa langsung dirasakan pada otak.
Usahakan untuk selalu mengonsumsi kentang goreng dalam porsi yangtidak terlalu banyak.
5. Soft drink
Kadar gula yang terkandung dalam soft drink sangat tinggi dan tidak baik untuk tubuh.
Baca Juga: Enam Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh Bila Sering Mengonsumsi Minuman Soda
Minuman ini disinyalir dapat memicu gangguan pada peredaran darah, yang akhirnya bisa membuat sel kanker otak berkembang lebih ganas.
Dibuat dengan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS), pewarna, dan sejumlah bahan kimia lainnya, soft drink sangat buruk untuk setiap kesehatan tubuh kita.
Bahkan soft drink dapat mencuri nutrisi yang sudah kitadapatkan dari berbagai macam makanan yang kita makan sebelumnya.
6. Gorengan
Baca Juga: Faktanya, Kopi dan Gorengan Juga Bisa Jadi Pemicu Bau 'Ikan Asin' Pada Organ Intim Wanita
Gorengan yang seringkali kita jumpai di pinggir jalan ini memiliki banyak kandungan senyawa yang dapat memicu sel kanker menjadi lebih aktif dan ganas.
Apalagi jika minyak yang digunakan berulang kali hingga menghitam, seperti yang sering digunakan beberapa penjual gorengan dapat berisiko terkena kanker lebih tinggi.
Jika ingin memakan gorengan, perhatikan minyak dan waktu memakannya, jangan terlalu sering atau bahkan setiap hari mengonsumsinya.
7. Makanan dengan pengawet dan pemanis buatan
Senyawa kimia yang bersifat karsinogen banyak terkandung di dalam makanan dengan bahan pengawet.
Selain makanan dalam kemasan dengan bahan pengawet, makanan dengan pemanis buatan juga patut kita hindari.
Kadar gula yang terkandung dalam makanan tersebut dapat menyumbat peredaran darah di dalam tubuh.
Bahkan gula merah adalah gula putih yang sangat halusyang terbuat dari tetes tebu akanditambahkan perasa dan pewarna agar lebih menarik.
Baca Juga: Pemanis Buatan, Memang Rendah Kalori Namun Justru Memicu Diabetes. Benarkah?
Gula halus dan makanan yangterbuat dari gula halu adalah sumber lonjakan insulin utama dan memberi makan pertumbuhan sel kanker.
8. Durian
Mengonsumsi buah durian secara berlebihan hanya akan memicu radikal bebas dan aktif di dalam tubuh, termasuk pertumbuhan sel kanker yangtidak normal pada otak.
Mulai dari sekarang, konsumsi durian sewajarnyasaja agar terhindar dari risiko kanker otak.
9. Buah duku
Siapa sangka, ternyata buah berbentuk mini ini juga dapat memicu pertumbuhan sel kanker ganas dalam tubuh, termasuk pada bagian otak.
Bukannya tidak boleh dikonsumsi, sebaiknya buah duku dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit aja.
10. Makanan ringan kemasan
Baca Juga: Bijak Konsumsi Makanan KemasanBaca Juga: Bijak Konsumsi Makanan Kemasan
Makanan ringan kemasan seperti keripik atau yang jajanan yang mengandung rasa asin juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada sel otak.
Selain itu, produk-produk ini biasanya mengandung bahan pengawet, seperti nitrat yang dimaksudkan untuk mengawetkan makanan agar tahan lama.
Zat aditif yang digunakan dalam makanan olahan dapat menumpuk di tubuh seiring waktu.
Akhirnya, racun seperti itu menyebabkan kerusakan pada tingkat sel dan menyebabkan penyakit seperti kanker.(Nikita Yulia Ferdiaz)