Intisari-online.com - Selama hampir 10 tahun dari 2009 sampai 2018, hampir 130 mantan penderita lepra atau kusta di 13 sanatorium milik pemerintah Jepang memutuskan untuk kembali ke fasilitas tersebut setelah sebelumnya kembali ke masyarakat.
Penyebab terjadinya kondisi ini adalah karena kurangnya institusi medis yang mampu merawat dengan baik mantan penderita lepra yang umur dan kesehatannya sudah menurun.
Penderita pun sulit untuk terbuka tentang pengalaman mereka dengan kondisi takut akan prasangka masyarakat dan diskriminasi yang mungkin terjadi.
Angka statistik menunjukkan 18 tahun semenjak pemerintah nasional memutuskan bahwa menkarantina penderita lepra adalah hal yang salah, penderita yang ingin keluar dari sanatorium merasa hidup di luar fasilitas untuk mendapatkan rasa tentram adalah sebuah kesulitan yang baru.
Tahun ini, 1016 mantan penderita lepra dengan umur 77 sudah kembali ke masyarakat.
Tetapi 1211 dengan umur rata-rata 86 masih hidup di 13 sanatorium yang tersebar di seluruh Jepang.
Selama 10 tahun, terdapat 10-20 orang yang masuk kembali ke sanatorium setiap tahunnya dan mencapai jumlah total 129.
Alasan mantan penderita lepra takut untuk kembali ke masyarakat adalah karena diskriminasi mendalam dan bias yang sudah mendarah daging di masyarakat.