Find Us On Social Media :

Saat 'Raja Narkoba' Pablo Escobar Masih Hidup, Pemerintah Kolombia Seperti Tak Memiliki Kekuasaan, Polisi Hanya Ditertawakan Saat Menangkapnya

By Afif Khoirul M, Jumat, 15 November 2019 | 14:30 WIB

Pablo Escobar dan uang Bergepok-gepok

Intisari-Online.com - Baru-baru ini, perang geng Narkoba di Meksiko semakin memanas.

Negara itu seperti zona perang di mana setiap hari rakyatnya terbunuh menjadi korban perang narkoba.

Memang, Amerika Latin adalah negara yang terkenal dengan sarang narkoba, obat bius, kokain, dll.

Sebelum era El Chapo dari kartel Sinaloa Meksiko, predikat raja obat bius dipegang oleh Pablo Escobar dari Kartel Medeling Kolombia.

Pablo adalah salah satu sosok paling fenomenal dengan kekayaan bejibun sebagai raja kokain dan memiliki kekuatan besar mengendalikan satu negara.

Baca Juga: Tamu Pernikahan Ini Dibuat Melotot Ketika Sebuah Helikopter Lakukan Hal Ini pada Pesta Pernikahan, Biang Keladinya Rupanya Mempelai Pria

Sebelumnya, Pablo terlahir di Kolombia pada 1 Desember 1949 saat itu Kolombia dalam situasi politik tidak stabil. 

Partai kiri dan kanan berganti-ganti memimpin membuat masyarakat tidak stabil.

Pablo yang terlahir dari Medellin, dalam situasi lingkungan sosial yang bergejolak mulai bergaul dengan sindikat penjahat sejak kecil.

Mulanya dia menjadi pencuri batu nisan, kemudian mulai menjadi pencuri mobil dan bisnis kriminal lainnya.

Baca Juga: Bunuh Empat Anak, Istri dan Mantan Istrinya, Pria Ini Masih Mengajak Jenazahnya Keliling Kota Selama Berminggu-minggu

Hingga kemudian, dia memiliki banyak uang untuk menyuap pejabat setempat, jika tidak ada yang mau bekerja sama dengannya.

Pablo mendirikan geng dan mulai membuat kertel yang membuat warga sipil ketakutan.

Terkenal sebagai pencuri mobil, banyak masyarakat membayar Pablo dan meminta supaya mobilnya tidak dicuri, dia juga mulai menjadi penyelundup hingga penculik.

Tak lama kemudian tahun 1970-an dia mulai bisnis obat bius, dan menjual kokain, saat itulah kekuatannya mulai tampak.

Baca Juga: Tidak Pernah Berbuat Kejahatan, Wanita Berusia 93 Tahun Ini Ditangkap Polisi, Alasannya Membuat Semua Orang Kaget

Pemerintah dibuat tidak berdaya dengan kekuatannya.

Tahun 1977 dia ditangkap oleh polisi, namun dia hanya tersenyum dan menertawakan pengadilan Kolombia yang tak sanggup menjatuhkan sanksi padanya.

Pada saat itu, Kokain adalah barang yang menghasilkan laba besar.

Tahun 1970-an dan 1980-an, permintaan akan obat-obatan di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya meningkat dengan sangat cepat.

Baca Juga: Cerita Pasukan Gegana Saat Menjinakkan Bom dari Teroris, Ternyata Tidak Memakai Pakaian Pelindung dalam Kondisi Ini!

Kawasan Amerika Latin, yang dekat dengan Amerika Serikat dan sangat cocok untuk menanam koka, telah menjadi "surga" bagi para pengedar narkoba untuk melakukan perdagangan narkoba.

Pasar yang sangat besar dan keuntungan tinggi dari bisnis obat membuat Pablo menggila.

Berdasarkan kelompok kriminal dan saluran penyelundupannya, ia membangun kerajaan produksi dan pemasaran obat-obatan yang mengintegrasikan produksi, transportasi, dan penjualan obat-obatan.

Ini membuka hidupnya sebagai "kaisar kokain".

Baca Juga: Mengapa Meski Telah Ditetapkan Tersangka, Pengemudi Mobil yang Tabrak Pengguna GrabWheels Hingga Tewas Tidak Ditahan?

Tingkat pembunuhan dari Pablo Drug Dealing Group (umumnya disebut sebagai kelompok penyelundupan narkoba sebagai "Grup Perdagangan Obat Cartel Medlin") luar biasa.

Di daerah Medellin, Pablo tidak diragukan lagi seorang kaisar kokain. Di matanya, Pemerintah hanya sebuah tampilan, karena dia yang mengendalikan negara itu, dengan kekuatan uangnya.

Tak tanggung-tanggung, Pablo pernah tawarkan uangnya untuk membantu membayar utang negara namun ditolak.

Uangnya yang berlimpah dan kekuatan politiknya yang kuat membuatnya leluasa melancarkan bisnisnya, dia membangun rute perdagangannya sendiri.

Baca Juga: Sejak Pacaran Punya Kebiasaan Buruk Ini, Setelah Menikah Hanya Mau Berhubungan Intim Setahun Sekali, Sang Suami Tak Tahan dan Pilih Ceraikan Istrinya

Membeli pesawat pribadi dan kapal selam untuk mengirim kokain, hingga membangun stasiun transir di Bahama dekat pantai AS.

Tahun 1980-an adalah puncak karir sang raja obat bius, 80% kokain dijual ke AS dikendalikan olehnya dan membuatnya menjadi orang terkaya ketujuh dunia.

Meski mampu mengendalikan negaranya sendiri, Pablo akhirnya menjadi buruan internasional, dia ditangkap oleh polisi Amerika tahun 1993.