Penulis
Intisari-Online.com - Baru-baru ini, perang geng Narkoba di Meksiko semakin memanas.
Negara itu seperti zona perang di mana setiap hari rakyatnya terbunuh menjadi korban perang narkoba.
Memang, Amerika Latin adalah negara yang terkenal dengan sarang narkoba, obat bius, kokain, dll.
Sebelum era El Chapo dari kartel Sinaloa Meksiko, predikat raja obat bius dipegang oleh Pablo Escobar dari Kartel Medeling Kolombia.
Pablo adalah salah satu sosok paling fenomenal dengan kekayaan bejibun sebagai raja kokain dan memiliki kekuatan besar mengendalikan satu negara.
Sebelumnya, Pablo terlahir di Kolombia pada 1 Desember 1949 saat itu Kolombia dalam situasi politik tidak stabil.
Partai kiri dan kanan berganti-ganti memimpin membuat masyarakat tidak stabil.
Pablo yang terlahir dari Medellin, dalam situasi lingkungan sosial yang bergejolak mulai bergaul dengan sindikat penjahat sejak kecil.
Mulanya dia menjadi pencuri batu nisan, kemudian mulai menjadi pencuri mobil dan bisnis kriminal lainnya.
Hingga kemudian, dia memiliki banyak uang untuk menyuap pejabat setempat, jika tidak ada yang mau bekerja sama dengannya.
Pablo mendirikan geng dan mulai membuat kertel yang membuat warga sipil ketakutan.
Terkenal sebagai pencuri mobil, banyak masyarakat membayar Pablo dan meminta supaya mobilnya tidak dicuri, dia juga mulai menjadi penyelundup hingga penculik.
Tak lama kemudian tahun 1970-an dia mulai bisnis obat bius, dan menjual kokain, saat itulah kekuatannya mulai tampak.
Pemerintah dibuat tidak berdaya dengan kekuatannya.
Tahun 1977 dia ditangkap oleh polisi, namun dia hanya tersenyum dan menertawakan pengadilan Kolombia yang tak sanggup menjatuhkan sanksi padanya.
Pada saat itu, Kokain adalah barang yang menghasilkan laba besar.
Tahun 1970-an dan 1980-an, permintaan akan obat-obatan di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya meningkat dengan sangat cepat.
Kawasan Amerika Latin, yang dekat dengan Amerika Serikat dan sangat cocok untuk menanam koka, telah menjadi "surga" bagi para pengedar narkoba untuk melakukan perdagangan narkoba.
Pasar yang sangat besar dan keuntungan tinggi dari bisnis obat membuat Pablomenggila.
Berdasarkan kelompok kriminal dan saluran penyelundupannya, ia membangun kerajaan produksi dan pemasaran obat-obatan yang mengintegrasikan produksi, transportasi, dan penjualan obat-obatan.
Ini membuka hidupnya sebagai "kaisar kokain".
Tingkat pembunuhan dariPablo Drug Dealing Group (umumnya disebut sebagai kelompok penyelundupan narkoba sebagai"Grup Perdagangan Obat Cartel Medlin") luar biasa.
Di daerah Medellin, Pablo tidak diragukan lagi seorang kaisar kokain. Di matanya, Pemerintah hanya sebuah tampilan, karena dia yang mengendalikan negara itu, dengan kekuatan uangnya.
Tak tanggung-tanggung, Pablo pernah tawarkan uangnya untuk membantu membayar utang negara namun ditolak.
Uangnya yang berlimpah dan kekuatan politiknya yang kuat membuatnya leluasa melancarkan bisnisnya, dia membangun rute perdagangannya sendiri.
Membeli pesawat pribadi dan kapal selam untuk mengirim kokain, hingga membangun stasiun transir di Bahama dekat pantai AS.
Tahun 1980-an adalah puncak karir sang raja obat bius, 80% kokain dijual ke AS dikendalikan olehnya dan membuatnya menjadi orang terkaya ketujuh dunia.
Meski mampu mengendalikan negaranya sendiri, Pablo akhirnya menjadi buruan internasional, dia ditangkap oleh polisi Amerika tahun 1993.