Find Us On Social Media :

Cari Kerja, 5 Orang Ini Malah Ditangkap Polisi, Tak Disangka Pelapornya Justru Otak Penipuan Besar-besaran, Korbannya Mencapai 430 Orang

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 7 November 2019 | 18:49 WIB

DRS saat persidangan.

Baca Juga: Amankah Mencari Kerja Pekerjaan Ketika Masih Bekerja?

Antemas, Elly dan Abdul Rachim tentu saja gelagapan. Soalnya, seluruh uang itu telah disetorkan kepada Nur, bendahara yayasan.

Merasa tak bisa berbuat banyak, ketiganya lalu melemparkan persoalan ke kantor Yayasan Wawasan Nusantara di Jl. Kerawang No. 2 Menteng, Jakarta Pusat. Di tempat ini, para calon tenaga kerja yang mulai merasakan adanya ketidakberesan, bertemu dengan DRS.

Diancam

Seperti halnya Antemas, Elly dan Abdul Rachim, DRS pun meminta para calon tenaga kerja itu bersabar.

Sambil menunjukkan daftar nama para calon tenaga kerja yang tertera pada sejumlah surat berkop suatu instansi atau departemen, DRS kembali mengumbar janji, dan mengatakan para calon masih perlu dites.

Untuk itu, DRS meminta agar para calon datang kembali pada tanggal yang sudah ditentukan. "Saudara-saudara akan dibagikan nomor tes," demikian kurang lebih kata DRS waktu itu seperti diungkapkan Nur dalam persidangan.

Baca Juga: Kesalahan Persepsi Saat Mencari Kerja

Kecurigaan para calon tenaga kerja makin menjadi-jadi, karena sebelumnya banyak di antara mereka dijanjikan tanpa tes. Tapi, mereka toh datang juga ke kantor yayasan pada tanggal tanggal yang sudah ditentukan.

Untuk kesekian kalinya, DRS ingkar janji. Karena itu para calon bermaksud mencek sendiri ke kantor departemen atau instansi pilihannya. Tapi DRS berusaha mencegah. Bahkan mengancam akan mencoret setiap calon yang berani melanggar.

Hal ini menimbulkan tanda tanya bagi para calon. Beberapa di antaranya kemudian mencoba mencek, tak mengindahkan ancaman DRS.

Ditemani Antemas, Heru Hermandi SH, Heden, Aliamsyah dan Ny. Sabariah mendatangi Departemen Perdagangan, berusaha meminta keterangan dari Biro Kepegawaian. Tapi  karena pejabat bersangkutan sedang rapat, mereka diminta menunggu.