Find Us On Social Media :

Aroma Busuk dari Rumah Kremasi Tercium dan Mengganggu Warga, Saat Diselidiki Terkuak Ada Fakta Mengerikan di Dalamnya

By Afif Khoirul M, Kamis, 7 November 2019 | 16:00 WIB

Rumah kremasi David Sconce.

Intisari-online.com - Krematorium atau rumah kremasi di Los Angeles, AS mulai populer pada tahun 1980-an.

Salah satu yang mempopularkan adalah David Sconce.

Dia mencium peluang bisnis dan mengusulkan pada keluarganya untuk mendirikan rumah kremasi.

Bisnis itu mulai berjalan, dengan normal. Dia menerima jenazah dan kemudian mengkremasinya. Seperti itu selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Jokowi Heran Cangkul Masih Impor, Selain Pacul, Ini 10 Besar Barang Luar Negeri yang Masuk Indonesia

Uniknya, kremasi yang ditawarkan oleh David Sconce sangat murah. Bahkan lebih setengah harga dari para kompetitornya saat itu.

Hanya saja, langkah-langkah untuk melakukan kremasi di tempat David sangat rumit. Di mana dia harus memproses mayat-mayat itu.

Baru kemudian mengirimnya ke kompor pembakaran.

Itu untuk satu mayat.

Jika jumlah mayatnya banyak dia kesulitan untuk menanganinya satu-per satu. 

Karena dia tidak puas dengan bayaran yang diterimanya dan usaha yang tak sebanding dengan bayarannya.

Maka David mulai mencoba "trik kotor" untuk mengeruk keuntungan dari rumah kremasi.

Bahkan, caranya ini diklaim sebagai skandal terbesar rumah kremasi di dunia.

Baca Juga: Agar Jadi Tempat ‘Selfie’, Atap JPO Sudirman Dicopot Anies Baswedan: Ternyata Tren ‘Selfie’ Sudah Ada Sejak Tahun 1800-an

 

Bagaimana tidak. Dia mulai mencoba memasukan lima sampai enam mayat sekaligus ke dalam tungku krematorium untuk memaksimalkan waktu dan keuntungan.

Kemudian, mereka akan mengirim abunya secara acak.

Para keluarga tentu tidak mengetahui hal itu. Karena mereka hanya menerima abu.

"Pokoknya keluarga menerima abu. Entah abu itu milik jasad keluarganya atau tidak," ucap David.

Namun kejahatan yang dilakukan rumah kremasi David Sconce tak hanya berhenti disitu.

Bau busuk yang membakar jenazah ternyata terlalu mengganggu warga di dekatnya. Jadi mereka memanggil pemadam kebakaran.

Kemudian, mereka mulai menyelidiki apa yang ada di dalamnya.

Menurut keterangan pemadam kebakaran, mereka menemukan fakta mengerikan.

Apa itu?

Ternyata sebagian mayat-mayat di sana tidak terbakar.

Oleh karenanya, ketika mereka membuka krematorium itu, mereka menemukan banyak mayat dengan kondisi bergelambir.

Bahkan ada juga yang dikatakan juga salah satu kaki mayat ada yang terjatuh.

Mengetahui situasi ini, banyak orang sangat marah dengan David.

Namun lagi-lagi itu hanya sedikit kejahatan dari David Sconce.

Baca Juga: 'Melewati Bintang dan Benda Galaksi Lainnya', Gadis 6 Tahun Ini Dapat Balasan 'Surat dari Surga' Setelah Kirim Kartu Ulang Tahun untuk Ayahnya

 

 

Tahun 1985, Bank Organ didirikan, ternyata pada saat itu rumah kremasi David Sconce juga menjual setidaknya 136 kepala, 145 jantung, dan 100 paru-paru.

Mereka menyebut David akan mengangkat dan membawa mayat yang tertutup kardus kemudian menggunakan linggis untuk memecahkan tulang dan mengambil organ, dan menyimpan bola matanya.

Kejahatan lain yang terungkap adalah mereka juga mencuri cincin perhiasan almarhum dan menjualnya demi mendapatkan keuntungan berlipat.

 

Tak heran saat itu David dijuluki "Raja Kremasi California" atas tindakannya.

Krematorium milik David pada saat itu beroperasi 24 jam sehari, dia terus mendorong batas kapasitas maksimum.

Pada 1986, fasilitas berusia nyaris sebad itu terbakar, setelah karyawan David mendorong setidaknya 19 mayat ke masing-masing oven sekaligus.

Tahun 1989, David Sconce diadili atas kejahatannya memutilasi mayat dan melakukan kremasi massal.

Baca Juga: Berkeringat dan Merasa Sakit, Ibu Ini Kira Itu Hanyalah Tanda Menopause, Tapi Ternyata Dia Alami Kondisi Mematikan Ini