Polisi Kembali Temukan Puluhan Migran dalam Truk di Yunani Terkait Kasus Perdagangan Manusia

Mentari DP

Penulis

Beberapa waktu lalu orang-orang dikejutkan dengan penemuan puluhan mayat dalam truk di Essex, korban diduga sebagai migran ilegal dari Vietnam.

Intisari-Online.com -Keinginan orang untuk mendapat kehidupan yang lebih baik tak jarang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu.

Pelaku perdagangan manusia misalnya, mereka memanfaatkan keinginan orang-orang dengan berkedok mencarikan mereka pekerjaan.

Mereka juga dijadikan ladang uang bagi oknum yang bersedia menyelundupkan mereka ke negara yang dinilai dapat memberi kehidupan lebih baik.

Beberapa waktu lalu orang-orang dikejutkan dengan penemuan puluhan mayat dalam truk di Essex, korban diduga sebagai migran ilegal dari Vietnam.

Baca Juga: Di Balik Kematian Pemimpin ISIS yang Dikhianati Anak Buahnya, Kenapa Mata-mata Itu Mau Bocorkan Persembunyian Baghdadi pada Intelijen AS?

Melansir Daily Mail, Senin (4/11/2019), kali ini polisi kembali menemukan puluhan orang berjejalan dalam truk berpendingin di jalan raya di Yunani.

Para migran, kebanyakan dari mereka adalah orang Afghanistan, ditemukan bersembunyi di truk selama pemeriksaan rutin oleh polisi di dekat kota Xanthi, Yunani utara.

Dipahami bahwa tidak ada migran yang terluka dan sistem pendingin belum dinyalakan, kata para pejabat.

Pengemudi truk dari Georgia, ditangkap dan ditahan. Ke-41 migran juga dibawa ke kantor polisi terdekat untuk identifikasi.

Baca Juga: Inilah Ketakutan Terbesar Bill Gates, Bukan Kehilangan Kekayaan!

“Truk itu berisi laki-laki dewasa dan anak laki-laki."

"Mengidentifikasi kewarganegaraan mereka akan membutuhkan beberapa hari," sumber kepolisian mengatakan kepada AFP.

Di Siprus, lebih dari seratus migrantiba pada Senin minggu ini dengan kapal ke Pelabuhan Latchi, Teluk Chrysochous, bertemudengan polisi dan pejabat.

Dipahami bahwa sebagian besar migran - termasuk perempuan dan anak-anak - adalahorang Suriah, namun tidak diketahui apakah mereka berlayar melalui daratan Turki atau Siprus utara.

Itu terjadi setelah 39 mayat ditemukan di sebuah truk berpendingin di Essex bulan lalu. Mereka dianggap orang Vietnam.

Polisi memulai proses ekstradisi dalam upaya untuk membawa Eamonn Harrison (22), dari Irlandia ke Inggris, yang muncul di Pengadilan Tinggi Dublin pada hari Jumat, didakwa dengan 39 tuduhan pembunuhan massal, serta pelanggaran perdagangan manusia dan imigrasi.

Harrison, dari Newry di Co Down, Irlandia Utara dipindahkan ke tahanan.

Polisi juga mendesak Ronan Hughes (40) dan saudaranya, Christopher (34), dikatakan untuk menyerahkan diri.

Pasangan itu, dari Armagh di Irlandia Utara, dicari karena dicurigai melakukan pembunuhan dan perdagangan manusia.

Baca Juga: Kisah Dramatis Pratu Suparlan, Hadapi Ratusan Fretilin Sendirian Demi Biarkan Prajurit Kopassus Lainnya Meloloskan Diri

Tiga lainnya, dua pria berusia 38 dan 46, serta seorang wanita berusia 38 tahun juga telah ditangkap, dan kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Disebutkan migran itu menempuh perjalanan melalui Yunani, yang merupakan rute reguler bagi penyelundup manusia.

Para penyelundupmengenakan biayahingga 10.000 poundsterling (Rp181 juta) per kepala untuk bisa diikutsertakan di belakang truk.

Rute ini sangat populer di kalangan warga Afghanistan, yang sering memiliki keluarga dan teman di Inggris, dan berbicara bahasa Inggris.

Beberapa pulau timur Yunani, semua dekat dengan pantai Turki, serta perbatasan darat dengan Turki di timur laut, adalah titik masuk yang disukai para migran.

Namun kehadiran besar migran di pulau-pulau itu - sekitar 35.000 seluruhnya - telah membangkitkan permusuhan sebagian penduduk setempat.

Pihak berwenang setempat mengeluh pulau-pulau tersebut berubah menjadi tempat pembuangan bagi para migran sementara pemrosesan permintaan suaka sangat lambat dan pengusiran mereka yang dianggap tidak memenuhi syarat untuk suaka sangat sedikit. Pemerintah telah berjanji untuk mempercepat kedua proses tersebut.

Baca Juga: Seorang Wanita Alami Serangan Jantung Saat 8 Bulan Kehamilan Anak Kembarnya, Waspadai Tanda-tanda Serangan Jantung yang Klasik

Artikel Terkait