Find Us On Social Media :

Kisah 'Tertukarnya' Bayi Dewi dan Cipluk: Saat Naluri Ibu Dipertanyakan, Pengadilan Dihebohkan, dan Selama 1 Tahun, Satu Bayi Ditelantarkan

By Ade S, Rabu, 30 Oktober 2019 | 19:02 WIB

Dewi dan Cipluk dalam sampul kaset untuk film dengan judul yang sama.

 

Pada hari yang sama, hanya jamnya berbeda, lahir pula seorang bayi perempuan dari Nuraini.

"Lima jam setelah melahirkan, Nuraini mendatangi saya lalu ngobrol soal bayi yang baru lahir."

"la seperti memberi perhatian berlebih pada bayi saya," tutur Kartini.

Saat itu, lanjut Kartini, hatinya gelisah.

Dan betul saja. Percakapan itu berakhir dengan ucapan Nuraini, bahwa Dewi adalah bayi Nuraini dan bukan lahir dari Kartini.

"Padahal saya yakin, Dewi itu bayi saya."

"Waktu suster Puskesmas memperlihatkan anak yang saya lahirkan, kupingnya lebar dan berambut tebal."

Tapi ketika pulang ke rumah, dua hari setelah melahirkan, bayi yang diberikan ke Kartini justru berambut tipis dan bertelinga kecil.

"Hati saya tetap gelisah dan ragu. Naluri saya bilang, bayi itu bukan anak saya. Saya juga tak mau menyusui karena rasanya tak ada ikatan batin," lanjutnya.

Karena nalurinya berkata begitu, hanya dua hari bayi tak bernama itu (kemudian diberi nama Cipluk oleh pihak Puskesmas) menginap di rumah.

"Saya tak tahan lagi untuk tidak mengembalikan ke Puskesmas. Saya tak merasa harus merawat anak yang bukan anak saya," kata istri pengemudi ini pada Nova.

Cerita Nuraini

Penasihat hukum Nuraini, Furqon W Authon SH, mengisahkan cerita berbeda. Yang ini menurut versi Nuraini.

Tanggal 28 Maret itu, dari kamarnya di Puskesmas Cilandak, Nuraini mendengar tangisan bayi.

Dengan inisiatif sendiri, ia mengambil bayi dari boks untuk disusui.

Tentu saja dengan pemikiran, bayi itu adalah anaknya yang baru dilahirkan. Sekaligus ditidurkan di sisinya.

Esok paginya, perawat yang mau memandikan bayi bingung, karena sang bayi tak ada di boksnya.

Baca Juga: Apa ya Kira-kira yang Dirasakan Bayi Selama di Dalam Rahim dan Saat Persalinan?