Find Us On Social Media :

Pemanasan Dulu Biar Olahraga Tidak Jadi Petaka

By T. Tjahjo Widyasmoro, Senin, 28 Oktober 2019 | 18:15 WIB

Patokan pemanasan, badan hangat dan mulai berkeringat.

Jangan pula terlalu berat atau sebaliknya. Selidik punya selidik, sebenarnya masalah durasi ini tak memiliki batasan waktu yang pasti karena kebugaran seseorang yang berbeda satu sama lain.

Ambil contoh, atlet. Makin bugar seorang atlet, tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menaikkan denyut jantungnya. Maka dari itu mereka punya patokan sendiri untuk pemanasan.

“Patokannya keluar keringat pertama, kalau belum keluar keringat pertama berarti belum dapat pemanasannya,” ungkapnya sambil tersenyum.

Usut punya usut, patokan ini ia dapati dari seorang dokter senior di bidang Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Sadoso Sumosardjuno.

Patokan ini menurut Rachmat juga bersifat umum, jadi juga bisa dijadikan tolok ukur “panas”atau tidaknya pada tubuh orang biasa yang bukan atlet.

Rachmat juga menyarankan, sebaiknya jangan sampai melakukan pemanasan terlalu lama dan berat. Sebab kedua hal ini justru akan menguras stamina yang semestinya dibutuhkan untuk menu latihan utama.

“Nanti main menu-nya jadi kurang gereget dan cepat kelelahan gara-gara terlalu lama di pemasanannya,” ujar coach for Adventure Sports itu.

Pemantik relaksasi

Setelah usai berolahraga, sebagian dari kita kadang sering melupakan aspek pendinginan. Rachmat pun membenarkan hal tersebut. Sepanjang pengalamannnya menjadi private trainer tak jarang ia melihat hal tersebut.

“Alasannya macam-macam, ada agenda lain, buru-buru pulang atau makan, jadi kebanyakan miss di pendinginan,” ceritanya.

Pendinginan sendiri tujuan untuk merilekskan otot dan tubuh pasca-olahraga. Diharapkan kondisi otot bisa kembali normal. Manfaat lainnya untuk menghindarkan kita dari penumpukan darah di salah satu bagian tubuh.

Pada dasarnya, semua jenis olahraga barang pasti membutuhkan pendinginan. Apalagi ketika usai melakukan olahraga dengan intensitas tinggi yang bisa membuat suhu tubuh dan detak jatung seseorang semakin tinggi. Nah, dengan pendinginan detak jantung dan suhu tubuh pun bisa kembali ke kondisi istirahat.