Find Us On Social Media :

Datasemen 81/Antiteror, Pasukan Elit Hasil Duet Prabowo dan Luhut yang Libas Kasus dalam Hitungan Menit

By Nieko Octavi Septiana, Kamis, 24 Oktober 2019 | 15:15 WIB

Sat-81 Kopassus

Artinya 80% siswa lainnya dipastikan gagal dalam pendidikan dan bagi siswa yang gagal itu tidak ada kompromi sama sekali.

Pendidikan antiteror di GSG-9 berlangsung selama 22 minggu.

Dalam 13 minggu pertama mata pendidikan meliputi tugas-tugas pokok kepolisian, masalah hukum, kemampuan menggunakan berbagai jenis senjata dan seni beladiri karate.

Setelah 13 minggu pendidikan yang diberikan merupakan ketrampilan pasukan antiteror yang mahir bertempur di darat, laut, dan udara, serta tempat-tempat ekstrem lainnya.

Baca Juga: Selir Rajanya Berontak, Negara Tetangga Indonesia yang Dulu Kaya Raya Ini Kini Masuk Daftar Negara Miskin, Kok Bisa?

Mayor Luhut dan Kapten Prabowo ternyata bisa lulus dari pendidikan GSG-9 dengan prestasi yang memuaskan.

Ketika Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategis Letjen TNI LB Moerdani membentuk pasukan Detasemen 81/Antiteror Kopassandha, Mayor Luhut kemudian diangkat sebagai Komandan dan Kapten Prabowo sebagai Wakil Komandan.

Nama Detasemen 81/Antiteror ternyata diciptakan sendiri oleh Mayor Luhut dan Kapten Prabowo sewaktu menghadap Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf.

Alasannya adalah Detasemen Antiteror dibentuk tahun 1981.

Baca Juga: Nyaris Tidak Mungkin Dibobol, Pekerja Selokan Ini Temukan Jalan Rahasia ke Gudang Emas Terbesar di Dunia, Namun Justru Ini yang Dilakukannya