Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah prasasti dengan tulisan-tulisan misterius berusia 1.500 tahun diketahui memuat kutukan kuno.
Prasasti tersebut pertama kali digali dari reruntuhan di kota Israel kuno pada 1950-an, dan sejak itu membingungkan para arkeolog.
Dilansir dari The Sun, Rabu (9/10/2019), apa yang disebut 'kutukan iblis 'diyakini diarahkan pada seorang penari bernama Manna, yang tinggal di kota kuno tersebut.
Satu baris dalam bahasa Yunani berbunyi: "Ikat kaki bersama, halangi tarian Manna."
Baris lainnya berbunyi: "Ikatlah mata, tangan, kaki, yang seharusnya kendur bagi Manna ketika dia akan menari di teater."
"(Manna) pastilah seorang seniman terkenal dan oleh karena itu hadiahnya akan sangat besar," kata Profesor Attilio Mastrocinque, dari Universitas Verona.
"Belum lagi ketenaran dan reputasinya yang besar."
Penyerang kutukan meminta bantuan dari beberapa dewa - termasuk Thoth, dewa sihir dan kebijaksanaan Mesir Kuno.
Mereka juga meminta bantuan dari "roh-roh langit, roh-roh udara, roh-roh bumi, roh-roh jahat neraka, roh-roh laut, sungai-sungai, roh-roh mata air" untuk melukai Manna yang terkutuk.
Prasasti ini pertama kali ditemukan oleh para arkeolog Italia di beberapa titik antara tahun 1949 dan 1954.
Namun, prasasti itu sulit diuraikan tanpa bantuan teknologi modern.
Profesor Mastrocinque akhirnya membongkar pesan itu menggunakan Reflectance Transformation Imaging.
Prasasti itu sendiri sudah ada sejak abad ke-6, ketika Kekaisaran Bizantium menguasai kota.
Itu adalah masa konflik besar, dan penyerang kutukan serta Manna mungkin berasal dari kelompok-kelompok yang bertikai.
"Ini (prasasti kutukan), bersama dengan banyak lainnya yang dikeluarkan pada akhir periode kekaisaran.
Juga pada Abad Pertengahan awal, menegaskan bahwa Kristenisasi Kekaisaran Romawi tidak menghentikan seni magis jahat," Profesor Mastrocinque menjelaskan.
Sebaliknya, apa yang dipercayai sebagai ilmu hitam justru semakin menyebar.