Find Us On Social Media :

Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santosa, Jenderal yang Jujur dan Berani Hingga Akhir Hayatnya

By Mentari DP, Senin, 14 Oktober 2019 | 15:45 WIB

Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santosa.

Karena melibatkan anak-anak pejabat yang berpengaruh, Sum malah dituding anggota Gerwani. 

Kasus Sum disidangkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta. Jaksa menuntut Sum penjara tiga bulan dan satu tahun percobaan. Tapi majelis hakim menolak tuntutan itu.

Dalam putusan, Hakim Ketua Lamijah Moeljarto menyatakan Sum tak terbukti memberikan keterangan palsu. Karena itu Sum harus dibebaskan.

Belakangan polisi menghadirkan penjual bakso bernama Trimo. Trimo disebut sebagai pemerkosa Sum. Dalam persidangan Trimo menolak mentah-mentah.

Dalam putusan hakim dibeberkan pula nasib Sum selama ditahan. Dia dianiaya  dan dipaksa mengakui berhubungan badan dengan Trimo, sang penjual bakso.

Hakim juga membeberkan Trimo dianiaya saat diperiksa polisi.

Hoegeng turun tangan

Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini.

Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono.

Hoegeng lalu memerintahkan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso mencari siapa saja yang memiliki fakta soal pemerkosaan Sum.

“Kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” tegas Hoegeng.

Baca Juga: Hebat! Pelari Wanita Ini Berhasil Kalahkan Salah Satu Rekor Usain Bolt Hanya 10 Bulan Setelah Melahirkan