Find Us On Social Media :

Dampingi Istrinya Melahirkan, Seorang Suami: Saya Tidak Pernah Tahu Betapa Beratnya Istriku, Sampai Saya Melihatnya Melahirkan

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 10 Oktober 2019 | 19:30 WIB

Andy Benson menemani istrinya saat persalinan.

Istri saya akhirnya meminta suntikan epidural pada pukul 3 pagi, sementara kami sudah berada di sana sejak pukul 10 malam.

Mereka pun melakukannya dengan ringkas. Dan saya pergi untuk minum kopi. Ketika kembali, saya melihat istri  saya benar-benar bahagia dan tenang.

Baca Juga: Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Mengkhawatirkan, Desa Peninggaran di Pekalongan Gelar 'Ronda Ibu Hamil', Ini yang Dilakukan

Malam itu, bahkan kami pun tidur.

Sekitar jam 7 pagi saya terbangun di kursi di ruang persalinan dan bidan mengatakan sudah waktunya istri saya mulai mendorong bayinya.

Kami berada di hamparan rumah. Yah dorongan dimulai, saya mengangkat salah satu kaki istri saya ke atas karena dia tidak bisa merasakan atau memindahkannya sendiri.

Dorongan dimulai dan terus dan terus dan terus. Pada titik ini, saya mulai menyadari bahwa ini cukup sulit untuk istri saya.

Baca Juga: Kisah Ibu Pengganti Komersil Tertua, Siap Lahirkan Bayi ke-16, Dibayar Rp260 Juta Sekali Melahirkan

Anda tidak melihat orang-orang yang berolahraga keras di gym melakukan banyak upaya.

Tiga jam kemudian dan masih belum ada bayi. Itu hanya tidak akan membuat 'tikungan' terakhir, jadi mereka memanggil ahli bedah untuk operasi caesar.

Saya baru saja akan mengenakan masker ketika seorang ahli medis berkata, "Saya pikir kita bisa melakukan ini dengan forsep."

Ini terdengar seperti ide bagus. Saya sangat naif. Dia sudah kehilangan sepertiga waktu tidurnya dan istri saya kakinya di sanggurdi dan saya berpikir, "Wow, ini cukup rumit. Tidak seperti yang Anda lihat di TV."