Advertorial
Intisari-Online.com -Menko Polhukam Wiranto diserang oleh orang tak dikenal usai meresmikanuniversitas baru di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Pihak RSUD Berkah, tempat Wiranto mendapat pertolongan pertama, menyebutkan Wiranto mendapatkan dua luka tusukan cukup dalam.
"Beliau mendapat dua luka di bawah perut dan ditangani RSUD dalam kondisi sadar," kata Firmasnyah kepada Kompas TV.
Oleh karena kondisi tersebut, Wiranto segera dirujuk ke RSPAD Jakarta Pusat.
Baca Juga: Cucu Wiranto Meninggal, Ini Tips Agar Anak-anak Aman Bermain dan Tetap Aktif Meski di Dalam Rumah
Berbicara tentang upaya pembunuhan terhadap pejabat negara, Presiden Indonesia pertama, Soekarno bisa disebut yang paling banyak menjadi target pembunuhan.
Terhitung, Sang Proklamator mengalami enam kali upaya pembunuhan sepanjang dirinya menjabat sebagai presiden.
Berbagai cara dilakukan oleh para pemburu Bung Karno, mulai dari penggunaan granat hingga menembaki Bung Karno yang sedang shalat.
Berikut ini kisah lengkap upaya-upaya pembunuhan terhadap Bung Karno.
Baca Juga: Cucu Wiranto Meninggal Karena Tenggelam, Begini Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam
Selama memimpin RI (1945-1967), Bung Karno pernah mengalami berbagi upaya pembunuhan baik yang dilakukan oleh kelompok anti-Soekarno di dalam negeri maupun luar negeri.
Beragam sabotase ditujukan kepada Bung Karno mulai dari menggunakan sepucuk pistol hingga jet tempur MiG-17 yang diterbangkan oleh pilot profesional Daniel Maukar dari AURI.
Satu diantara upaya pembunuhan Soekarno terjadi pada Bulan April yakni saat Soekarno diadang gerombolan DI/TII di Cianjur Jawa Barat.
Namun berbagai upaya pembunuhan tersebut selalu gagal karena Tuhan belum berkehandak, dan juga karena kesigapan dari Pasukan Pengamanan Presiden yang mengawal Soekarno.
Tapi dari sekian upaya pembunuhan terhadap Bung Karno, termasuk yang didalangi oleh para agen rahasia CIA, hanya satu yang nyaris berhasil dan menimbulkan korban cukup besar.
Hari itu sekitar pukul 20.55 WIB, Bung Karno dan para pengawalnya sedang berjalan keluar dari acara ‘malam amal’ yang berlangsung di Perguruan Cikini, Jakarta Pusat.
Sekitar 500 tamu, para pengajar, dan murid-murid menyambut Bung Karno penuh suka cita mulai dari awal hingga akhir acara.
Ketika akan meninggalkan acara, Bung Karno menuruni tangga dari lantai dua ke lantai dasar yang saat itu dipenuhi anak-anak dalam posisi berdiri berjajar meski sedang turun hujan.
Baca Juga: Cucu Wiranto Meninggal, Ini 5 Hal Berbahaya Bagi Balita yang Kita Anggap Sepele
Sejumlah pelaku penyerangan berhasil ditangkap dan ternyata merupakan anak buah dari tokoh Kartosuwiryo, pentolan DI/TII.
Akibat serangan granat itu, mobil presiden hancur, sekitar 50 anak-anak luka parah, ratusan orang terluka, dan 11 orang meninggal.
Kartosuwiryo sendiri akhirnya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dan tidak mendapat pengampunan dari Bung Karno.
Bung Karno, sebenarnya terpaksa menyetujui hukuman mati atas Kartosuwiryo karena tokoh pemberontak DI/TII ini pernah menjadi sahabat dekatnya.
Namun karena serangan granat yang dilakukan anak buah Kartosuwiryoterhadap dirinya sangat keterlaluan, pasalnya Presiden sedang bersama anak-anak, kesalahan Kartosuwiryo benar-benar tidak bisa ditoleransi.
Deretan Percobaan Pembunuhan Soekarno
Selain pelemparan granat dan serangan pesawat berikut ini upaya pembunuhan terhadap Soekarno yang gagal.
Tribunjambi.com melansir dari berbagai sumber upaya-upaya pembunuhan yang dilakukan kepada Soekarno.
Baca Juga: Cucu Wiranto Meninggal Terpeleset di Kolam: Ini 6 Tempat Berbahaya Bagi Anak, Orangtua Wajib Waspada
Lolosnya Soekarno dari maut tak lepas dari perlindungan yang dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden.
Penembakan Pesawat Mig-17 Daniel Maukar
Siang 9 Maret 1960 Pesawat Mig-17 yang dipiloti Daniel Maukar berputar-putar di atas Istana Presiden di Jakarta.
Pesawat tersebut kemudian menembakkan peluru kanon 23 mm yang menghantam bangunan Istana Presiden.
Satu diantara puing-puing yang roboh menimpa ruang kerja Bung Karno, beruntung Bung Karno sedang tidak ada di ruangan tersebut.
Dicegat DI/TII di Cianjur
Bulan April saat kunjungan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Kruschev ke Indonesia, sekelompok anggota D/TII mengadang rombongan Presiden dan PM Uni Sovyet.
Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Cucu Wiranto Karena Terpeleset di Kolam Ikan
Akan tetapi dengan kesigapan pasukan pengamanan Presiden saat itu yakni Tjakrabirawa, pengadangan tersebut berhasil digagalkan.
Penembakan Saat Shalat Idul Adha
Pada 14 Mei 1962 saat Soekarno sedang melaksanakan shalat Idul Adha di saf depan, tiba-tiba Dia ditembak.
Namun tembakan tersebut meleset dan mengenai imam shalat yakni Ketua DPR KH Zainul Arifin
Pelaku divonis hukuman mati, meski dikemudian hari diberi pengampunan oleh Soekarno.
Granat Cimanggis
Desember 1964 saat Presiden Soekarno sedang dalam perjalanan dari Bogor ke Jakarta tiba di Cimanggis tiba-tiba dilempar granat oleh orang tak dikenal.
Namun lemparan tersebut tak sampai melukai Presiden dan rombongan.
Granat di Makassar
7 Januari 1962 Presiden Soekarno yang saat itu sedang berkunjung ke Makassar tiba-tiba dilempar granat.
Beruntung lemparan tersebut meleset dan mengenai mobil lain.
Kedua pelaku pelemparan granat tersebut akhirnya dihukum mati.
Penembakan Mortir
Di tahun 1960 saat kunjungan ke Makassar iring-iringan mobil Presiden Soekarno ditembaki peluru mortir.
Tembakan tersebut meleset jauh dari mobil yang ditumpangi oleh Presiden, pelaku penembakan yakni DI/TII pimpinan Kahar Muzakkar.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Dilempar Granat, Ditembak Saat Shalat, 7 Kali Upaya Pembunuhan Soekarno Selalu Gagal, Karena Hal Ini.
Baca Juga: Wiranto Mengakui Ada Masalah Impor Senjata dalam Tubuh Brimob