Find Us On Social Media :

Kisah John Lie, Prajurit 'Hantu Selat Malaka', Kerap Dibantu Keajaiban di Laut hingga Lolos dari Sergapan yang di Luar Nalar

By Nieko Octavi Septiana, Senin, 7 Oktober 2019 | 09:00 WIB

Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma atau yang dikenal John Lie. Ia adalah pejuang keturunan Tionghoa yang dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana oleh pemerintah Indonesia.

Intisari-Online.com - Beberapa hari yang lalu, tepatnya 5 Oktober 2019, Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia 74 tahun.

Tujuh puluh empat bukanlah usia yang muda, tela ada banyak hal yang dilakukan TNI hingga sekarang.

Bicara mengenai 'masa muda' TNI dan ketika Indonesia baru merdeka, Indonesia pernah memiliki satu prajurit andalan sebagai penyelundup ulung di laut.

 

Namanya Jahja Daniel Dharma alias John Lie, seorang prajurit keturunan Tionghoa. Keahliannya menyelundupkan senjata saat masa awal kemerdekaan NKRI membuat John Lie dijuluki "Hantu Selat Malaka".

Baca Juga: Memutuskan Resign dari Pekerjaannya, Satu Keluarga Ini Mantab Tinggal di Hutan, Alasannya Sungguh Luar Biasa

Bergabung dengan ALRI

Perjalanan John Lie dimulai pada Februari 1946.

Kala itu, ia dan teman-teman pelautnya asal Indonesia yang bekerja di maskapai pelayaran KPM (Koninlijk Paketvaart Maatschapij) pulang ke Indonesia setelah kekalahan Jepang akibat pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

John Lie singgah di Singapura selama 10 hari. Ia memanfaatkan waktu tersebut untuk mempelajari sistem pembersihan ranjau laut dari Royal Navy di Pelabuhan Singapura.

John Lie juga menyegarkan ingatannya soal taktik perang laut dan peranan kapal logistik.

Baca Juga: Karena Hal Ini, Usus Seorang Pria Robek dan Harus Bertahan Hidup dengan Kantung Setelah 10 cm Bagian Ususnya Dipotong