Intisari-Online.com - Dirampok dari masa kecilnya, direndahkan oleh ratusan pelaku kekerasan dan dikhianati oleh otoritas yang dia tuju untuk meminta bantuan.
Cobaan tujuh tahun yang dialami Jennifer, korban perdagangan manusia, sungguh mengerikan.
Ini juga, menandai titik terendah baru dalam skandal pelecehan.
Melansir Mirror, Sabtu (5/10/2019), Jennifer -bukan nama sebenarnya- dari Telford, Inggris mengisahkan untuk pertama kalinya bagaimana dia dirudapaksa oleh lebih dari 500 pria sejak usia 11 tahun.
Mirisnya, dialah yang ditinggalkan dengan catatan kriminal.
Dia diperkosa geng, sering dengan seragam sekolahnya, diperdagangkan dan ditahan dengan todongan senjata.
Jennifer begitu hancur sehingga dia mencoba bunuh diri.
Pada usia 16 tahun, ia takut akan hidupnya ketika seorang pemerkosa memukulnya dan menjejalkan kerikil ke mulutnya untuk membungkam tangisannya.
Selama beberapa tahun sampai dia berusia 19 tahun, dia jatuh di bawah kendali seorang pria yang menjajakannya seperti daging.
Jennifer mengklaim polisi menolak untuk campur tangan, tapi berulang kali menangkapnya untuk pelacuran dari usia 16 hingga 19.
Namun tidak satu pun pelakunya diseret ke pengadilan meskipun ada beberapa laporan ke polisi. Jennifer mengatakan, ”Saya pasti diperkosa oleh lebih dari 500 pria.
"Ketika saya memberi tahu polisi, mereka mengatakan kepada saya bahwa sayalah yang memilih gaya hidup saya. Saya meminta untuk membuat pernyataan karena saya telah diperkosa dan dipukuli oleh begitu banyak pria dan saya ingin itu berhenti.