Intisari-Online.Com - Hukum dibuat untuk menertibkan masyarakat, menindak tegas penjahat dan menegakkan keadilan.
Tapi bayangan hukum yang ideal seperti itu mungkin masih tidak berlaku dan berjalan dengan baik.
Seperti kisah seorang perempuan yang menjadi korban eksploitasi seksual anak namun justru disalahkandan ditangkap aparat kepolisian.
Sebagai remaja yang rentan dan hilang, Cassie Pike diperkosa oleh lebih dari 100 pria. Anehnya, justru Cassie yang berulang kali ditangkap polisi.
Dilansir dari Daily Mirror (18/5/2019), mimpi buruk dimulai Cassie ketika ia berusia 11 tahun mendorongnya untuk mencoba bunuh diri.
Tetapi selama lima tahun bagai neraka, pihak berwenang menutup mata.
Petugas di Halifax, West Yorks, Inggris, tahu Cassie sedang diperdagangkan di seluruh negeri untuk dianiaya oleh banyak pria.
Ketika pemerkosa mencekokinya dengan obat-obatan agar lebih mudah memaksanya melakukan hubungan seksual, polisi mengeluarkan peringatan kepada remaja itu dengan alasan kepemilikan obat terlarang.
Luar biasanya, mereka bahkan menangkapnya karena dicurigai memfasilitasi pelanggaran seks anak-anak setelah dia dan seorang gadis di bawah umur masuk ke mobil penganiaya.
Cassie berkata, “Saya ditangkap sekitar lima kali secara total, tetapi sepertinya tidak pernah terjadi pada orang-orang yang melecehkan saya.
“Tidak heran saya pikir saya yang harus disalahkan. Saya sangat terluka dan bingung, terutama ketika mereka mengatakan itu salah saya, seorang gadis lain telah dianiaya.
“Saya baru berusia 15 tahun dan mereka sepenuhnya mengendalikan hidup saya. Bagaimana mereka dapat mengatakan bahwa sayalah penjahatnya?”
Cassie, sekarang berusia 23 tahun, pergi ke polisi pada tahun 2011 setelah membaca tentang kasus eksploitasi seksual anak yang terkenal di Rochdale.
Setelah penyelidikan lima tahun yang sangat kompleks, dia membantu pengadilan untuk menahan 18 pria yang telah menghancurkan masa kecilnya.
Memberikan bukti dalam tiga persidangan, dia melihat para lelaki itu dikurung total selama 168 tahun di salah satu kasus eksploitasi seksual anak terbesar yang pernah disaksikan Inggris.
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR