Advertorial
Intisari-Online.com – Salah satu selebritas Indonesia, JessicaIskandar, menceritakan masa kecilnya yang kelam.
Jessica mengaku bahwa ia sempat mengalami pelecehan seksual hingga membuatnya trauma.
Dalam ceritanya, JessicaIskandar mengaku saat itu dia sedangmenyeberang jalan. Lalu ada sekelompok anak laki-laki yang tiba-tibamenyolek bagian tubuhnya.
"Waktu itu aku lagi jalan sama mbak aku, lagi mau nyebrang jalan tiba-tiba ada anak-anak kecil laki-laki gitu kayak langsungnyobel(nyolek-nyolek)," jelas Jessica Iskandar dilansir dariKompas.com pada Minggu (12/5/2019).
Setelah itu, Jessica Iskandar pun menjadi trauma hingga tak berani jalan kaki dan hanya berani keluar rumah dengan mengendarai mobil.
Tak hanya itu, saat masih duduk di sekolah dasar, Jessica mengaku melewati sebuah gang sempit ketika pulang sekolah.
Tanpa disangka, ada laki-laki yang dengan tiba-tiba memeluknya dari belakang.
Hal itu pun membuatnya menangis di tempat dan tak berani melewati gang sempit itu lagi.
"Pernah juga waktu itu aku pulang sekolah masih SD lewat gang kecil, terus tiba-tiba ada anak-anak lelaki gitu meluk aku dari belakang," kata Jessica.
Meskipun trauma, Jessica mengaku orangtuanya membantunya bangikt dari masa kelam tersebut.
Menurut Komnas Perempuan, pelecehan seksual merujuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non-fisik, yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang.
Tindakan ini termasuk siulan, main mata, komentar atau ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi-materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual.
Tindakan tersebut mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin hingga menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan.
Baca Juga : Kasus Ibu Beri Pil KB Kepada 2 Anaknya Setelah Diperkosa Ayahnya: Ini Bahaya Pil KB Bagi Remaja Perempuan
Pelecehan seksual bukan semata tentang seks.
Inti dari masalah ini adalah penyalahgunaan kekuasaan atau otoritas, meskipun pelaku mungkin mencoba untuk meyakinkan korban dan dirinya sendiri bahwa hal yang ia lakukan sebenarnya adalah ketertarikan seksual dan keinginan romantis semata.
Kebanyakan pelecehan seksual dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan.
Namun, ada juga kasus pelecehan perempuan terhadap laki-laki, dan juga dengan sesama jenis (baik sesama laki-laki maupun perempuan).
Menurut kategorinya, pelecehan seksual dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
- Pelecehan gender:Pernyataan dan perilaku seksis yang menghina atau merendahkan wanita.
Contohnya termasuk komentar yang menghina, gambar atau tulisan yang merendahkan wanita, lelucon cabul atau humor tentang seks atau wanita pada umumnya.
- Perilaku menggoda:Perilaku seksual yang menyinggung, tidak pantas, dan tidak diinginkan.
Contohnya termasuk mengulangi ajakan seksual yang tidak diinginkan, memaksa untuk makan malam, minum, atau kencan, mengirimkan surat dan panggilan telepon yang tak henti-henti meski sudah ditolak, serta ajakan lainnya.
- Penyuapan seksual:Permintaan aktivitas seksual atau perilaku terkait seks lainnya dengan janji imbalan.
- Pemaksaan seksual:Pemaksaan aktivitas seksual atau perilaku terkait seks lainnya dengan ancaman hukuman.
Contohnya seperti evaluasi kerja yang negatif, pencabutan promosi kerja, dan ancaman pembunuhan.
- Pelanggaran seksual:Pelanggaran seksual berat (seperti menyentuh, merasakan, atau meraih secara paksa) atau penyerangan seksual.
Baca Juga : Kisah Robinson Sinurat, Anak Petani yang Berhasil Lulus S2 di Columbia Univesity dan Bertemu Barack Obama
Menurut perilakunya, pelecehan seksual dibagi menjadi 10 jenis, yaitu:
1. Komentar seksual tentang tubuh seseorang 2. Ajakan seksual 3. Sentuhan seksual 4. Grafiti seksual 5. Isyarat seksual 6. Lelucon kotor seksual 7. Menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain 8. Menyentuh diri sendiri secara seksual di depan orang lain 9. Berbicara tentang kegiatan seksual sendiri di depan orang lain 10. Menampilkan gambar, cerita, atau benda seksual
Apa yang harus dilakukan jika Anda merasa dilecehkan?
Tidak cara yang sama untuk menanggapi pelecehan.
Setiap situasi berbeda bentuknya, dan hanya kamu yang dapat mengevaluasi masalah dan memutuskan respon terbaik.
Yang jelas, mengabaikan pelecehan tidak akan menyebabkan masalah hilang begitu saja.
Yang paling penting adalah jangan sesekali menyalahkan diri sendiri atas masalah yang terjadi, karena ini bukan salah kamu.
Tempatkan kesalahan pada tempatnya, yaitu di orang yang telah melecehkan kamu.
Menyalahkan diri sendiri dapat menyebabkan depresi dan hal itu tidak akan membantu dalam menghadapi situasi. (Kompas/Wisnubrata)
Baca Juga : Tak Bikin Malu, Justru Kebiasaan Kentut di Depan Pasangan Bisa Buat Hubungan Lebih Bahagia