Find Us On Social Media :

Di Balik 'Strategi Keamanan Konyol' para Pengawal Kim Jong-Un, Ada Siksaan Tak Manusiawi Termasuk Pencucian Otak yang Harus Mereka Jalani saat Berlatih

By Ade S, Sabtu, 5 Oktober 2019 | 18:15 WIB

Pengawal Kim Jong Un

Dalam acara kunjungan Kim Jong Un ke Korsel untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, April 2018 lalu, pengawal pribadi Kim Jong-un dari satuan khusus Supreme Guard Command atau Unit 963 tetap melekat.

Dalam protokol internasional, seorang pemimpin negara seperti presiden memang dibolehkan membawa pengawal khusus bersenjata demi menjaga keselamatan pemimpinnya.

Pasalnya, pengawal yang selalu melekat dan terdiri dari pasukan pilihan serta loyal terhadap pemimpinnya, memang sangat dibutuhkan oleh seorang presiden untuk menjamin keselamatannya selama 24 jam.

Seperti juga Kim Jong-un, dirinya tetap membawa pengawal khusus yang selalu menyertainya selama 24 jam ketika berkunjung ke Korsel.

Meski pihak keamanan Korsel telah menjamin keamanan Kim Jong-un selama melakukan kegiatan.

Tapi karakter pasukan yang biasa mengawal pemimpin negara memang didoktrin untuk tidak mempercayai jaminan keamanan dari pihak lain sehingga prosedur tetap untuk mengamankan seorang pemimpin negara seperti presiden harus tetap dijalankan.

Demikian pula seperti prosedur para pangawal khusus Korut ketika bertugas mengawal Kim Jong-un saat berkunjung ke Korsel, semua prosedur tetap pengamanan tetap dijalankan secara ‘fanatik’ meski terkesan ketinggalan jaman.

Pasalnya teknik 12 pengawal khusus Kim Jong-un memberikan pengamanan sambil berlari di samping mobil limosin yang ditumpangi Kim Jong Un sebenarnya ‘ketinggalan zaman’. 

Baca Juga: Tak Hanya Minta 'Sumbangan' Tinja, Kim Jong-Un Juga Perintahkan Rakyatnya Rutin Makan Daging Anjing, Duh Untuk Apa Lagi?