Intisari-Online.com – Apalah arti sebuah nama, demikian kata Shakespeare. Tapi, Mikalin Watson-Cheesman bangga dengan nama depannya.
Itu adalah kependekan dari Mika Linette, kombinasi dari dua bagian terpenting dari identitasnya: Mika, nama yang dia pilih sendiri ketika dia menjadi dewasa, dan Linette, nama yang diberikan orang tua kandungnya, nama yang dia tidak tahu asalnya sampai dia berusia 46 tahun.
Mikalin masih ingat saat persisnya ia terpisah dari ibunya, pada 24 September 1975.
Kemudian, ketika baru berusia empat tahun, ia dan ibunya berjalan melalui Stasiun Penn di New York City.
Mikalin ingat bahwa ibunya tampak gugup, sering berhenti di jalurnya untuk mencari-cari dengan menunjukkan foto dirinya dari dompetnya.
Mikalin melihat sebuah toko permen dan bertanya apakah dia boleh masuk. Dia pikir ibunya berkata ya, jadi dia mulai menjelajah.
"Pria di belakang konter bertanya apakah aku ingin permen," katanya. "Kataku, 'Aku akan bertanya pada ibuku,' dan dia sudah pergi."
Seorang petugas polisi menemukan gadis itu berkeliaran di sekitar stasiun kereta sendirian.