Find Us On Social Media :

Adat Suku Jivaro: Perburuan, Pemenggalan, dan Penyusutan Kepala Manusia, Masih Populerkah hingga Sekarang?

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 2 Oktober 2019 | 12:30 WIB

Adat Suku Jivaro: Perburuan, Pemenggalan, dan Penyusutan Kepala Manusia, Masih Populerkah hingga Sekarang?

Setelah ini selesai, kepala diikatkan ke tali, lalu sudah dapat dikenakan sebagai kalung oleh prajurit.

Proses ini diakhiri dengan perayaan dan pesta.

Mengapa prajurit Jivaro menusutkan kepala?

Penyusutan kepala dilakukan untuk menenangkan arwah leluhur yang terbunuh.

Prajurit Jivaro percaya bahwa ritual menciutkan kepala dapat menyusutkan semangat musuh dan mencegah musuh untuk membalas dendam.

Lebih jauh, prosesi itu juga dipercaya dapat mentransfer kekuatan korban kepada si pembunuh

Tentu saja, praktik penyusutan kepala akhirnya dilarang karena mengerikan.

Namun, tradisi Jivaro ini masih memiliki daya pikat, dan saat ini, replika kepala yang mengerut masih populer, namun dibuat dari produk hewani.

Baca Juga: Kesaksian Personel KKO AL, Pengangkat Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya, Jasad Jenderal Ahmad Yani Paling Mengenaskan