Find Us On Social Media :

Kisah Sukitman, Agen Polisi yang Lolos dari Lubang Buaya pada Peristiwa G30S, 'Pokoknya, Saya Pasrah Kepada Tuhan Sambil Berdoa'

By Tatik Ariyani, Minggu, 29 September 2019 | 09:00 WIB

Seputar G30S/PKI: Kisah Sukitman, yang Lolos dari Lubang Buaya (1)

Intisari-Online.com – Peristiwa kekejaman G30S/PKI meninggalkan coretan hitam dalam sejarah bangsa Indonesia.

Seorang saksi sejarah peristiwa itu mengungkapkan pengalamannya kepada wartawan Intisari LR Supriyapto Yahya dan Anglingsari Saptono, ketika ia hampir ikut menjadi korban.

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1992, dengan judul asli Yang Lolos dari Lubang Buaya.

--

Malam baru saja lewat, sementara matahari pagi pun belum terjaga dari peraduannya, karena waktu itu memang baru pukul 03.00.

Tanggal terakhir pada bulan September baru berganti dengan tanggal 1 Oktober 1965. Jakarta dan penduduknya masih terhanyut dalam sepenggal mimpinya.

Baca Juga: Kisah-kisah Lucu di Balik G30S, Saat Komplotan Gestapu Dilumpuhkan oleh 'Perut' Mereka Sendiri

Namun, Sukitman (49) yang waktu itu berpangkat Agen Polisi Dua tidak ikut terhanyut dalam buaian mimpi.

la harus menjalankan tugasnya di Seksi Vm Kebayoran Baru (sekarang Kores 704) yang berlokasi di Wisma AURI di Jl. Iskandarsyah, Jakarta, bersama Sutarso yang berpangkat sama.

“Angkat tangan”

"Waktu itu polisi naik sepeda. Sedangkan untuk melakukan patroli, kadang-kadang kami cukup dengan berjalan kaki saja, karena radius yang harus dikuasai adalah sekitar 200 m,” katanya mengenang masa awal tugasnya.

Tiba-tiba ia dikejutkan oleh bunyi rentetan tembakan, yang rasanya tidak jauh dari posnya.

Karena tembakan itu berasal dari bawah dan dekat situ ada Gedung MABAK yang tinggi, suara tembakan itu memantul.

Baca Juga: Nasib Mantan Prajurit Cakrabirawa Pasca G30S, Diburu hingga Kabur ke Thailand dan Jalani Profesi yang Sungguh Tak Terduga